Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Moskow telah menggunakan pesawat nirawak (drone) buatan Iran dalam melancarkan serangan ke Ukraina sejak beberapa pekan terakhir.
Topik tersebut diperkirakan akan dibahas jajaran menteri luar negeri Uni Eropa dalam pertemuan di Luksemburg pada Senin mendatang.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menekankan, "Republik Islam Iran belum dan tidak akan pernah menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang di Ukraina."
"Kami meyakini bahwa mempersenjatai masing-masing kubu (perang Rusia-Ukraina) hanya akan memperpanjang konflik," kata Amir Abdollahian dalam panggilan telepon dengan Menlu Portugal Joao Gomes Cravinho.
"Menurut kami,perang bukan jalan keluar yang benar, baik dalam konflik Ukraina atau Afghanistan, Suriah dan Yaman," sambungnya, dikutip dari laman Al Arabiya News, Sabtu, 15 Oktober 2022.
Dalam panggilan telepon terpisah dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Jumat kemarin, Amir-Abdollahian menekankan kembali netralitas Iran atas perang Rusia-Ukraina, yang dimulai sekitar delapan bulan lalu.
"Kami memang memiliki kerja sama pertahanan dengan Rusia, tetapi kebijakan kami mengenai perang di Ukraina adalah, tidak mengirim senjata ke pihak-pihak bertikai," ucapnya.
Senin lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa drone Iran digunakan dalam serangan Rusia yang ditujukan kepada infrastruktur energi di beberapa kota.
Bulan lalu, Ukraina memutuskan untuk secara signifikan mengurangi hubungan diplomatiknya dengan Iran atas dugaan pengiriman senjata ke Rusia.
Iran mengatakan keputusan Kyiv "didorong informasi tak berdasar dari propaganda media asing."
Di bulan yang sama, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada perusahaan yang dituduh membantu mengirimkan drone Iran ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Baca: Ukraina Tembak Jatuh 4 Rudal Rusia dan 1 Drone Buatan Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News