Warga Gaza menyiapkan makanan di kota Rafah. (AFP)
Warga Gaza menyiapkan makanan di kota Rafah. (AFP)

Israel Perluas Operasi Militer di Gaza, Risiko Kelaparan Memburuk

Willy Haryono • 15 Juni 2024 07:04
Gaza: Persediaan makanan di Jalur Gaza bagian selatan terancam setelah Israel memperluas operasi militernya, dan mereka yang mengungsi akibat serangan di sana menghadapi krisis kesehatan masyarakat, kata seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat kemarin.
 
Sementara kelaparan dan risiko bencana kelaparan paling parah terjadi di Gaza utara dalam beberapa bulan terakhir, situasinya kini memburuk di selatan, kata Carl Skau, Wakil Direktur Program Pangan Dunia PBB (WFP).
 
Jalur utama untuk bantuan pada awal perang yang telah berlangsung delapan bulan itu adalah dari Mesir ke Gaza selatan. Tetapi sebagian besarnya terputus ketika Israel memperluas operasi di kota Rafah, tempat sebagian besar penduduk Gaza berlindung sejak awal Mei.

"Kami telah menimbun persediaan sebelum operasi di Rafah, sehingga kami dapat memberikan makanan kepada orang-orang. Tetapi persediaan itu mulai menipis, dan kami tidak memiliki akses yang sama seperti yang kami butuhkan, seperti yang biasa kami miliki," kata Skau setelah perjalanan dua hari ke Gaza, mengutip dari laman Malay Mail, Sabtu, 15 Juni 2024.
 
Ketika Israel maju ke Rafah, banyak dari mereka yang berlindung di sana mengungsi lagi ke utara dan menuju zona evakuasi di Al-Mawasi, sebuah daerah di pesisir.
 
"Ini adalah krisis pengungsian yang benar-benar membawa malapetaka perlindungan, bahwa sekitar satu juta orang yang terusir dari Rafah sekarang berdesakan di ruang kecil di sepanjang pantai," tutur Skau.
 
"Cuacanya panas, situasi sanitasinya sangat buruk. Kami berkendara melewati sungai-sungai limbah. Dan ini adalah krisis kesehatan masyarakat yang sedang terjadi," sambungnya.
 
Penyaluran bantuan telah terhambat operasi militer, otorisasi Israel yang tertunda, dan meningkatnya pelanggaran hukum di Gaza.
 
Skau mengatakan bahwa meski lebih banyak makanan mencapai Gaza utara, perawatan kesehatan dasar, air, dan sanitasi diperlukan untuk "mengakhiri bencana kelaparan di utara sepenuhnya." Israel perlu mengizinkan lebih banyak produk perawatan kesehatan masuk ke Gaza, katanya.
 
Israel mengatakan tidak membatasi pasokan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza, dan menyalahkan PBB atas pengiriman yang lambat atau tidak efisien.
 
Baca juga:  Lebih dari 810.000 Orang Mengungsi dari Rafah, UNRWA: Tidak Ada Zona Aman
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan