“Setiap hari sangatlah menantang. Kami berada di terowongan, takut bukan Hamas, tapi Israel, yang akan membunuh kami,” kata salah satu tawanan yang dibebaskan, dilansir dari Al Jazeera, Rabu, 6 Desember 2023.
Mantan tawanan lainnya menyatakan keprihatinannya mengenai rencana Israel yang dilaporkan akan membanjiri terowongan dengan air laut.
“Anda mengebom rute terowongan persis di mana (para tawanan) berada,” tambah orang yang suaminya masih ditahan oleh Hamas.
Hamas dan Israel saling membebaskan sandera dan tahanan selama gencatan senjata tujuh hari pekan lalu. Tercatat lebih dari 70 perempuan dan anak-anak Israel dibebaskan, angka ini lebih banyak dibanding kesepakatan keduanya yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.
Orang asing lainnya, terutama pekerja pertanian asal Thailand, juga dibebaskan berdasarkan perjanjian paralel yang berbeda. Namun, masih ada 13 sandera Thailand yang tersisa dan belum dibebaskan.
Sementara itu, Israel telah membebaskan 180 tahanan Palestina. Semuanya perempuan dan remaja.
Baca juga: Israel Perluas Serangan ke Khan Younis di Gaza Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News