Serangan terhadap sebuah gedung di Kota Gaza adalah salah satu yang paling mematikan dalam perang Israel-Hamas, yang kini memasuki minggu ke-12, kata Mahmoud Bassal, juru bicara departemen Pertahanan Sipil Gaza.
Ia memberikan sebagian daftar nama mereka yang terbunuh – 16 kepala rumah tangga dari keluarga al-Mughrabi – dan mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak.
Di antara korban tewas adalah Issam al-Mughrabi, seorang pegawai veteran Program Pembangunan PBB, istrinya, dan lima anak mereka.
"Hilangnya Issam dan keluarganya sangat berdampak kepada kita semua. PBB dan warga sipil di Gaza bukanlah target," kata Achim Steiner, kepala badan tersebut.
"Perang ini harus segera diakhiri," sambungnya, seperti dikutip dari laman Scripps News, Minggu, 24 Desember 2023.
Baca juga: Israel Ciptakan 'Hambatan besar' terhadap Bantuan Kemanusiaan Gaza
Israel menyatakan perang setelah kelompok Hamas menyerbu perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya. Israel telah berjanji untuk terus melakukan perlawanan sampai Hamas dihancurkan dan disingkirkan dari kekuasaan di Gaza dan semua sandera dibebaskan.
Lebih dari 20.000 warga Palestina tewas dalam perang Israel-Hamas, dan lebih dari 53.000 lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan di Gaza.
Israel menyalahkan Hamas atas tingginya angka kematian warga sipil, dengan alasan kelompok tersebut memanfaatkan kawasan pemukiman padat penduduk untuk tujuan militer dan terowongan di bawah kawasan perkotaan. Israel telah melancarkan ribuan serangan udara sejak 7 Oktober, dan sebagian besar menahan diri untuk tidak mengomentari serangan tertentu, termasuk membahas target yang dituju.
Jumat lalu, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang menyerukan agar segera mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza. Resolusi ini, di mana Amerika Serikat dan Rusia memilih abstain, tidak meliputi seruan gencatan senjata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News