Massa berkerumun di luar Rumah Sakit Baru Al-Salt di Yordania pada Sabtu, 13 Maret 2021, untuk memprotes kematian delapan pasien akibat insiden terputusnya pasokan oksigen. (Khalil MAZRAAWI / AFP)
Massa berkerumun di luar Rumah Sakit Baru Al-Salt di Yordania pada Sabtu, 13 Maret 2021, untuk memprotes kematian delapan pasien akibat insiden terputusnya pasokan oksigen. (Khalil MAZRAAWI / AFP)

Menkes Yordania Mundur dan 5 Staf Ditahan atas Insiden Oksigen

Willy Haryono • 14 Maret 2021 17:05
Amman: Menteri Kesehatan Yordania Nathir Obeidat mengundurkan diri dan lima staf sebuah rumah sakit ditahan otoritas keamanan usai kematian delapan pasien di ibu kota Amman. Kedelapan pasien itu meninggal karena pasokan oksigen untuk mereka di Rumah Sakit Baru Al-Salt tiba-tiba terhenti.
 
Menurut laporan kantor berita Petra pada Sabtu, 13 Maret 2021, kelima staf yang ditahan adalah direktur dan empat pejabat setara deputi terkait pasokan oksigen dan keperluan logistik.
 
Kelima staf itu dituntut dengan pasal keteledoran berujung kematian. Investigasi mengenai insiden itu masih berjalan.

Kematian delapan pasien memicu kepanikan di Rumah Sakit Baru Al-Salt yang berlokasi di provinsi Balqa. Menurut laporan saluran televisi Al-Mamlaka TV, sejumlah pasien berada dalam kondisi kritis usai terputusnya pasokan oksigen.
 
Otoritas Yordania tidak menyebutkan secara terperinci apakah delapan pasien itu semuanya dirawat atas Covid-19 atau penyakit lain.
 
Dalam laporan awal, kematian akibat insiden ini berjumlah enam pasien, namun kini bertambah menjadi delapan. Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh mengaku telah memerintahkan investigasi atas insiden tersebut.
 
Ia menegaskan siapapun yang bertanggung jawab atas insiden tersebut akan menerima konsekuensinya.
 
Baca:  Oksigen di RS Yordania Terhenti, 6 Pasien Covid-19 Meninggal
 
Menkes Obeidat telah mengumumkan pengunduran diri tak lama usai insiden. Berbicara dalam konferensi pers di Amman, ia mengaku mengembang tanggung jawab moral atas kematian delapan pasien Covid-19.
 
Yordania menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 akibat dari transmisi cepat virus varian Inggris. Pekan lalu, negara itu mengumumkan langkah-langkah lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus.
 
Jumat kemarin, Pemerintah Yordania kembali memberlakukan penguncian penuh di seluruh negeri. Kamis lalu, Yordania melaporkan 8.300 kasus baru Covid-19. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Covid-19 masuk ke negara itu setahun lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan