Menurut laporan kantor berita Petra pada Sabtu, 13 Maret 2021, kelima staf yang ditahan adalah direktur dan empat pejabat setara deputi terkait pasokan oksigen dan keperluan logistik.
Kelima staf itu dituntut dengan pasal keteledoran berujung kematian. Investigasi mengenai insiden itu masih berjalan.
Kematian delapan pasien memicu kepanikan di Rumah Sakit Baru Al-Salt yang berlokasi di provinsi Balqa. Menurut laporan saluran televisi Al-Mamlaka TV, sejumlah pasien berada dalam kondisi kritis usai terputusnya pasokan oksigen.
Otoritas Yordania tidak menyebutkan secara terperinci apakah delapan pasien itu semuanya dirawat atas Covid-19 atau penyakit lain.
Dalam laporan awal, kematian akibat insiden ini berjumlah enam pasien, namun kini bertambah menjadi delapan. Perdana Menteri Yordania Bisher al-Khasawneh mengaku telah memerintahkan investigasi atas insiden tersebut.
Ia menegaskan siapapun yang bertanggung jawab atas insiden tersebut akan menerima konsekuensinya.
Baca: Oksigen di RS Yordania Terhenti, 6 Pasien Covid-19 Meninggal
Menkes Obeidat telah mengumumkan pengunduran diri tak lama usai insiden. Berbicara dalam konferensi pers di Amman, ia mengaku mengembang tanggung jawab moral atas kematian delapan pasien Covid-19.
Yordania menghadapi lonjakan infeksi Covid-19 akibat dari transmisi cepat virus varian Inggris. Pekan lalu, negara itu mengumumkan langkah-langkah lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus.
Jumat kemarin, Pemerintah Yordania kembali memberlakukan penguncian penuh di seluruh negeri. Kamis lalu, Yordania melaporkan 8.300 kasus baru Covid-19. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sejak Covid-19 masuk ke negara itu setahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News