"Polisi masih memburu sopir truk," ucap komandan kepolisian daerah Mtwara, Marc Njera, dilansir dari CGTN, Selasa, 4 Januari 2021.
"Truk itu sedang bertolak menuju Mahuta dari kota Newala," sambungnya.
Hingga saat ini otoritas Tanzania belum dapat memastikan motif di balik penabrakan itu, apakah merupakan sebuah kecelakaan atau sesuatu yang disengaja.
Pada Mei 2017, setidaknya banyak 32 anak sekolah, dua guru dan seorang sopir minibus terbunuh di Tanzania. Kendaraan yang mereka tumpangi jatuh ke jurang pinggir jalan di daerah wisata utara Arusha.
Baca: Bus Masuk Jurang, 32 Siswa Tewas di Tanzania
Satu tahun setelahnya, tepatnya di bulan September, sebelas orang tewas dalam tabrakan antara truk dan bus di Tanzania.
Tanzania adalah daerah dengan ekonomi terbesar kedua di Afrika Timur, namun memiliki jaringan keselamatan jalan yang buruk. Kendati begitu, bus tetap menjadi transportasi utama antar kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News