Jalan melalui pusat Tiberias telah diblokir dan beberapa ratus orang menari, melambaikan bendera dan musik keras dimainkan.
"Ini sangat bagus," kata Nissim Weizmann kepada saya saat ia duduk di luar sebuah toko kelontong di kota itu kepada BBC, Jumat, 18 Oktober 2024.
"Ia orang jahat dan waktunya telah tiba. Ini adalah hadiah untuk semua orang. Baik orang Palestina yang bersama kita maupun orang Yahudi. Bagi saya itu bukan apa-apa. Ini hanya satu teroris,” lanjutnya.
Sinwar disebut-sebut sebagai otak dari serangan Hamas ke sebuah festival musik Israel. Disebutkan 1.200 orang tewas, berdasarkan penghitungan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kematian Sinwar bukan akhir dari perang Gaza. Melainkan awal dari akhir perang tersebut.
"Perang ini dapat berakhir besok. Dapat berakhir jika Hamas meletakkan senjata dan memulangkan para sandera," katanya, berbicara langsung kepada rakyat Gaza dalam pesan video.
Netanyahu menuturkan, Sinwar tewas di Rafah. Katanya, banyak dari anggota Hamas yang bersembunyi di Rafah, sebuah kota di ujung selatan Gaza di perbatasan dengan Mesir.
Netanyahu juga mengklaim bahwa pemimpin Hamas itu "dihilangkan saat melarikan diri dalam kepanikan" dari tentara Israel.
“Sekarang jelas bagi semua orang mengapa Israel bersikeras tidak mengakhiri perang", pungkasnya.
Baca juga: Israel Konfirmasi Pemimpin Politik Hamas Yahya Sinwar Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News