Sebanyak 112 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat 'pembantaian keji' Israel tersebut.
“Qatar mengutuk keras pembantaian keji yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap warga sipil tak berdaya yang menunggu bantuan kemanusiaan tiba di Gaza, yang mengakibatkan kematian dan cederanya puluhan orang,” kata kementerian tersebut, dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 1 Maret 2024.
“Kementerian Luar Negeri menekankan bahwa berlanjutnya kejahatan brutal pendudukan, sebagai bagian dari perang brutal mereka di Jalur Gaza, hari demi hari membuktikan perlunya tindakan internasional yang mendesak untuk segera mengakhiri agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah baru-baru ini,” imbuh mereka.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga mengecam serangan itu. Ia menegaskan, situasi yang memerlukan penyelidikan independen yang efektif.
"Memburuknya perpecahan geopolitik telah mengubah hak veto menjadi instrumen efektif yang melumpuhkan tindakan Dewan Keamanan,” ujar Guterres.
Israel mengatakan, kematian terjadi karena kerumunan orang mengepung truk bantuan. Menurut mereka, para korban terinjak atau tertabrak.
Angka kematian itu merupakan jumlah korban jiwa warga sipil terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Hamas mengatakan, insiden itu dapat membahayakan perundingan di Qatar yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel yang ditahannya.
Baca juga: Ditembak Saat Tunggu Bantuan, 112 Warga Gaza Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News