Kerabat yang cemas menunggu di lokasi bencana di pusat kota Amman di mana layanan darurat berpacu melawan waktu untuk mengeluarkan korban selamat dari puing-puing bangunan tempat tinggal.
"Menurut informasi kami, 10 orang masih berada di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh, dan beberapa dari mereka masih hidup," kata Juru Bicara Pemerintah Faisal Shboul kepada saluran televisi pemerintah Al-Mamlaka, seperti dikutip AFP.
"Operasi pencarian berlanjut di lokasi. Medannya kasar, bangunannya berdekatan dan koridornya sempit, yang membuat pencarian sulit,” tegasnya.
Baca: 5 Orang Tewas 14 Terluka dalam Insiden Gedung Roboh di Yordania. |
Menurut seorang saksi mata yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, petugas penyelamat, beberapa bekerja dengan tangan, telah dapat berkomunikasi dengan setidaknya tiga orang yang terjebak.
Kepala dinas pertahanan sipil, Hatem Jaber mengatakan bahwa "lebih dari 300 personel pertahanan sipil telah ambil bagian dalam pencarian mereka yang terperangkap di bawah reruntuhan".
“Tim penyelamat tidak akan beristirahat sampai semua telah dipertanggungjawabkan,” ungkap Jaber.
Selain menewaskan lima orang, 14 orang dilaporkan terluka dalam keruntuhan tersebut.
Situs itu ditutup Rabu pagi dan polisi menghentikan penduduk setempat mendekatinya untuk menghindari menghambat operasi pencarian, kata seorang koresponden AFP.
Lokasi bencana berada di distrik Jabal al-Weibdeh di pusat ibu kota, salah satu lingkungan tertua di Amman. Distrik itu dikenal dengan kehidupan budayanya yang dinamis dan rumah bagi sejumlah besar ekspatriat.
Perdana Menteri Bisher al-Khasawneh dan beberapa menteri pemerintah memeriksa situs itu Selasa.
Wakil Perdana Menteri Yordania Tawfiq Kreishan mengatakan, kepada televisi pemerintah bahwa "di antara alasan runtuhnya bangunan itu adalah karena sudah tua dan bobrok".
Sebuah sumber peradilan mengatakan kepada AFP bahwa "kantor kejaksaan telah membuka penyelidikan atas runtuhnya gedung".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News