Marcos berada di Indonesia selama 3 hari mulai dari 4 September hingga 6 September. Ia kemudian akan menyambangi Singapura selama 2 hari sebelum kembali ke Filipina pada 7 September.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan dipilihnya Indonesia dan Singapura menunjukkan pentingnya ASEAN di mata Filipina. Kedua negara merupakan mitra strategis Filipina di kawasan. Selain itu, Indonesia memegang Kepresidenan G20 tahun ini dan akan menduduki keketuaan ASEAN tahun depan.
"Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara," sebut Kementerian Luar Negeri Filipina pekan lalu.
Marcos bisa dibilang mengikuti jejak pendahulunya. Rodrigo Duterte juga menjadikan Indonesia sebagai tujuan kunjungan kenegaraan perdananya. Kunjungan Marcos ke Indonesia bisa dilihat sebagai keberlanjutan antara kepemimpinan yang sekarang dengan pemerintahan yang sebelumnya.
Hubungan Marcos dengan Duterte memang relatif dekat. Marcos kerap mendukung kebijakan Duterte yang kontroversial. Dia pun menggaet anak perempuan Duterte sebagai wakilnya dalam pemilihan lalu.
Kunjungan Marcos ke Indonesia dan Singapura juga menggambarkan kebijakan luar negeri yang ingin dijalankannya. Marcos berniat memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Ia enggan memilih salah satu di antara dua raksasa tersebut.
"Filipina harus terus menjadi sahabat semua pihak dan tidak menjadi musuh siapa pun," ujar Marcos pada Juli lalu.
Indonesia selama ini menganut Kebijakan Luar Negeri Bebas Aktif. Indonesia berhasil meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Tiongkok meskipun kedua pihak terkadang bersitegang di perairan Natuna.
Singapura juga sukses menjalin hubungan dengan AS maupun Tiongkok. Negeri Singa itu acapkali mendorong AS dan Tiongkok untuk menghindari konflik serta mengutamakan dialog.
Marcos memimpin Filipina di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di dunia. Rivalitas AS dan Tiongkok semakin meruncing di kawasan. Perlu usaha serius agar bisa mendayung di antara dua karang.
Baca: Kunjungi Indonesia, Presiden Filipina Prioritas Pembahasan Isu Pertahanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News