Milisi Turki yang menyerang wilayah dikuasai kelompok Kurdi di Kota Ayn al-Arus. Foto: AFP
Milisi Turki yang menyerang wilayah dikuasai kelompok Kurdi di Kota Ayn al-Arus. Foto: AFP

Turki Didesak Uni Eropa untuk Segera Akhiri Invasi di Suriah

Fajar Nugraha • 18 Oktober 2019 08:52
Brussels: Para pemimpin Uni Eropa (UE) menegaskan kembali seruan mereka agar Turki mengakhiri serangannya terhadap pasukan Kurdi di Suriah. Uni Eropa juga mendesak agar Turki menarik tentaranya, setelah Ankara mengumumkan penangguhan serangan itu.
 
Turki telah menghentikan serangan selama 120 jam dan mengatakan akan mengakhirinya jika pasukan pimpinan Kurdi menarik diri dari ‘zona aman’ seluas 32 kilometer di sepanjang perbatasan.
 
Tetapi langkah itu tidak cukup untuk memuaskan pertemuan para pemimpin Eropa pada pertemuan puncak di Brussels, beberapa di antaranya telah menghentikan penjualan senjata ke Ankara sebagai protes.

"Dewan Eropa mencatat pengumuman AS-Turki malam ini tentang penghentian semua operasi militer," kata 28 pemimpin itu dalam satu pernyataan bersama, seperti dikutip AFP, Jumat, 18 Oktober 2019.
 
“Kami mendesak Turki untuk mengakhiri aksi militernya, untuk menarik pasukannya dan menghormati hukum kemanusiaan internasional," kata para pemimpin itu dalam sebuah pernyataan KTT.
 
Sebagai anggota NATO, Turki mengatakan, operasi itu diperlukan untuk menghentikan apa yang disebutnya ‘teroris’ Kurdi menggunakan daerah perbatasan sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan di wilayahnya.
 
Namun Uni Eropa mengatakan operasi itu menyebabkan "penderitaan manusia yang tidak dapat diterima" dan melemahkan perjuangan melawan militan Islamic State (ISIS).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan