Kerusuhan meluas ke sejumlah kota lain di Prancis. Dari laporan berbagai media setempat, massa merusak berbagai fasilitas, kendaraan hingga penjarahan sejumlah toko.
Otoritas setempat melakukan berbagai langkah meredam upaya kerusuhan. Di antaranya mulai dari menambah jumlah aparat keamanan, menghentikan sirkulasi bus dan tramway mulai pukul 21.00 setiap malam dan melarang penyelenggaraan acara besar yang mengumpulkan massa: konser, festival, demo dll.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis melaporkan sejumlah dampak kejadian hingga H+4 kejadian yang dikutip dari instastory akun instagram resmi KBRI Prancis @indonesianisparis, Minggu, 2 Juli 2023. Berikut dampaknya:
1. Kerusuhan di puluhan kota
Kerusuhan tidak hanya di Nanterre, tapi juga sejumlah kota di Prancis. Massa melakukan aksi protes hingga puluhan kota lainnya."Kerusuhan di Prancis terus berlanjut. Aksi perusakan, penjarahan dan pembakaran terus terjadi di puluhan kota dan kota madya di seluruh Prancis : Paris dan sekitarnya, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille dll," tulis akun instagram resmi KBRI Prancis @indonesiainparis.
2. 2.560 titik kebakaran
Aksi protes yang berujung pada kerusuhan hingga di puluhan kota ini mengakibatkan ribuan titik kebakaran di area publik. Kebakaran itu di antaranya dari objek kendaraan dan bangunan yang dibakar."(Sebanyak) 2.560 titik kebakaran di area publik," tulis akun instagram resmi KBRI Prancis @indonesiainparis.
Baca juga: Remaja Nahel Dimakamkan, Prancis Bersiap Hadapi Kerusuhan di Malam Kelima |
Selaim itu, tercatat 1.350 kendaraan dibakar dan 234 gedung dirusak atau dibakar.
3. 994 orang ditangkap
Sejumlah aparat keamanan menangkap hampir 1.000 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan tersebut.4. 79 aparat keamanan terluka
Proses pengamanan dan penangkapan hampir seribu orang terduga pelaku kerusuhan ini juga membuat korban dari pihak aparat. Tercatat puluhan dari mereka terluka."WNI di Prancis agar tetap waspada dan terus pantau informasi melalui saluran resmi Pemerintah Prancis, serta menghindari lokasi protes," tulis akun instagram resmi KBRI Prancis @indonesiainparis.
Dalam kondisi darurat, WNI dapat menghubungi nomor telepon perlindungan di nomor : +33 6 21 12 21 09.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News