Dikutip dari laman Aljazeera, Senin 12 November 2018, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Trump dan Erdogan sempat mengobrol di sela makan malam untuk membicarakan kasus Khashoggi.
Namun, Gedung Putih tak menyebutkan detail apa saja yang dibicarakan Trump dan Erdogan saat itu.
Sebelum terbang ke Paris, Erdogan mengaku bahwa otoritas Turki telah membagikan rekaman terkait pembunuhan Khashoggi ke lima negara, antara lain Arab Saudi, AS, Jerman, Prancis dan Inggris.
Baca: Anak Khashoggi Minta Saudi Kembalikan Jasad Ayahnya
Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang mengaku telah mendengar rekaman tersebut. Saat dimintai keterangan oleh BBC, Kementerian Luar Negeri Inggris tidak mengonfirmasi maupun membantah telah menerima rekaman dari Turki.
Khashoggi, seorang jurnalis yang beberapa kali mengkritik kebijakan Arab Saudi, dibunuh di dalam konsulat negaranya sendiri di Istanbul pada 2 Oktober.
Awalnya Arab Saudi membantah Khashoggi tewas di sana, namun akhirnya mengaku usai mendapat tekanan internasional. Meski mengakui, Arab Saudi menyebut keluarga kerajaan tidak terlibat. Riyadh juga mengatakan Khashoggi tewas dalam sebuah perkelahian di dalam konsulat.
Baca: Turki: Khashoggi Dicekik Sebelum Dimutilasi
Surat kabar Turki Daily Sabah melaporkan, Sabtu 10 November 2018, bahwa jasad jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dibuang ke got usai sebelumnya dilarutkan dengan cairan asam.
Menurut Daily Sabah, sampel dari saluran air di gedung konsulat Istanbul menunjukkan sisa-sisa cairan asam. Jejak ini membuat tim investigator Turki meyakini Khashoggi dibuang ke got melalui saluran air dalam bentuk cairan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News