Gereja ini menjadi tempat berdoa komunitas Katolik internasional dan tiap tahunnya dikunjungi sekitar 50.000 peziarah dari seluruh dunia.
Hebatnya, tak ada laporan korban jiwa akibat hantaman gempa berkekuatan 6,6 SR ini. Namun, lebih dari 3.000 warga kehilangan tempat tinggalnya.
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa tak ada korban jiwa dalam gempa ini, tapi banyak bangunan yang hancur dan menyedihkan di pusat bersejarah serta ada masalah dengan listrik dan pasokan air," kata Kepala Dinas Bencana Alam Italia, Fabrizio Curcio, seperti dikutip AFP, Senin (31/10/2016).
Gempa yang terjadi pada pukul 07.40 pada Minggu kemarin mengguncang Norcia di wilayah Umbria. Tak hanya itu, getaran juga dirasakan di Roma, bahkan di Venice yang berjarak 300 kilometer jauhnya.

Warga Norcia pun dilarang kembali ke rumah mereka dengan alasan keamanan dan saat malam tiba, ratusan orang diangkut dengan bus ke dekat Danay Trasimeno di mana akomodasi dan penampungan sementara dibuka.
Pasalnya, dikhawatirkan gempa susulan dengan kekuatan yang sama atau lebih besar diperkirakan akan mengguncang Norcia kembali.
Gempa tersebut adalah gempa terbesar Italia sejak 1980 yang mengakibatkan sekitar 3.000 orang tewas. Gempa 36 tahun silam tersebut berkekuatan 6,9 SR.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi berjanji bahwa pemerintah akan membangun kembali setiap rumah yang rusak serta memastikan bahwa kota Norcia tak menjadi kota mati.
"Pertemuan kabunet luar biasa pekan ini akan membahas pembangunan kembali kawasan terkena gempa," kata Renzi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News