Pusat Seismologi Europa-Mediterania melaporkan episenter gempa berlokasi 132 kilometer dari Roma dan 67 km dari Perugia. Episenter berlokasi dengan gempa yang mengguncang kawasan serupa pekan lalu.
Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa terbaru. Guncangan melanda beberapa daerah yang sudah dievakuasi karena gempa pekan lalu. Kerusakan akibat gempa terbaru diperkirakan ekstensif.
Sejumlah pihak meyakini gempa telah merusak wilayah Arquate del Tronto dan Ussita.
Getaran terasa hingga ke Roma. Otoritas setempat menghentikan sementara aktivitas kereta bawah tanah. Selain Roma, guncangan terasa hingga ke daerah yang berbatasan dengan Krosia dan Slovenia.
Dua wali kota dari Ussita dan Arquata de Tronto mendeskripsikan imbas dahsyat dari gempa terbaru.
"Ini adalah bencana, sebuah bencana!" ujar Wali Kota Marco Rinaldi kepada kantor berita ANSA, seperti dikutip Guardian. "Saya tidur di mobil saya dan saya melihat neraka," sambung dia.

Seperti Rinaldi, banyak orang tidur di mobil mereka masing-masing atau di penampungan dan hotel setelah terjadinya gempa susulan pada Rabu kemarin dari guncangan sebelumnya.
Di Arquata del Tronto, Wali Kota Aleandro Petrucci mengatakan: "Tidak ada yang tersisa lagi di kota. Semua hancur."
Sebelumnya dua gempa bumi berkekuatan dahsyat mengguncang Italia, Rabu 26 Oktober. Getaran mengguncang sejumlah bangunan dan melukai puluhan orang. Gempa terjadi dua bulan setelah guncangan kuat menewaskan sekitar 300 orang di wilayah pusat Italia.
Gempa pertama berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) membuat warga Italia melarikan diri dari rumah masing-masing. Dua jam kemudian, terjadi gempa susulan dengan kekuatan 6,1 SR
Italia terletak di antara dua patahan Bumi. Ini artinya, Italia adalah salah satu negara di Eropa yang paling rentan terkena aktivitas seismik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News