medcom.id, London: Polisi menangkap tujuh dalam penggerebekan semalam setelah serangan teror di London, Inggris yang menyebabkan lima orang tewas.
Pejabat Wakil Komisaris dan Kepala Polisi Anti-Teror Mark Rowley mengungkapkan bahwa enam alamat digerebek di London, Birmingham, dan beberapa daerah lain di Inggris.
Polisi bersenjata menyerbu sebuah flat dua lantai di atas kompleks toko di Birmingham sekitar pukul 23:00 waktu setempat, pada Rabu 22 Maret malam, terkait dengan serangan tersebut.
Seorang tetangga, yang tinggal di dekat lokasi, mengatakan: "Orang dari London tinggal di sini. Mereka datang dan menangkap tiga orang."
Polisi Metropolitan awalnya menolak mengatakan apakah serangan di Hagley Road terkait dengan serangan Rabu di Westminster. Salah satu jendela flat ditutupi kardus, beberapa petugas tanpa seragam tampak mengambil beberapa perkasas dari dalam bangunan.
Saat menggambarkan peristiwa kepada wartawan di tempat kejadian, saksi pria itu dicegah oleh seorang perwira polisi, yang sedang berjaga lokasi kejadian. Polisi itu meminta keterangannya, lantas membawanya ke kantor polisi bersama petugas lain.
BBC Newsnight melaporkan bahwa kendaraan yang digunakan dalam serangan itu bisa saja disewa dari jalan yang sama di mana serangan itu terjadi.
Berbicara di luar New Scotland Yard, pada Kamis 23 Maret pagi, Rowley, polisi senior anti-teror Met, mengatakan tidak memiliki "informasi khusus" tentang ancaman lebih lanjut kepada publik.
"Kami percaya penyerang ini bertindak sendirian dan terinspirasi oleh terorisme internasional," katanya.
"Jelas penyelidikan kami sedang berlangsung -- akan berkembang seiring waktu -- dan difokuskan pada motivasinya, persiapan, dan jejaring rekannya," pungkas Rowley.
Dia berkata bahwa 29 orang telah dirawat di rumah sakit. Tujuh masih menderita luka parah. Rowley menambahkan, kendati TKP "besar dan rumit" aksi kriminal sudah bisa ditangani, pada Kamis pagi, sehingga "bisnis berjalan seperti biasa" di London hari ini.
"Kami telah membatalkan beberapa cuti dan menambah beberapa jam tugas dan bekerja demi memastikan bahwa kita bisa menunjukkan kekuatan untuk meyakinkan publik," ungkapnya, seperti disitat Evening Standard, Kamis 23 Maret 2017.
"Kita tidak boleh membiarkan terorisme menebar perselisihan, ketidakpercayaan, dan ketakutan di kota kita," cetusnya.
Lima orang, termasuk petugas polisi, tewas dalam serangan teror di Westminster, pada Rabu sore.
Sekitar 40 orang terluka saat sebuah mobil menabrak para pejalan kaki di Westminster Bridge. Sementara wisatawan yang ketakutan berlari menyelamatkan hidup mereka.
Pria berpisau itu kemudian menikam seorang polisi sebelum ditembak mati oleh petugas bersenjata di dekat Gedung Parlemen.
Polisi yang tewas, pada Rabu malam, diketahui sebagai Keith Palmer, seorang suami 48 tahun dan ayah, yang merupakan anggota dari Satuan Pengamanan Parlemen. Guru Spanyol Aysha Fade, yang memiliki dua anak, juga menjadi satu di antara mereka yang tewas.
Parlemen akan menggelar sidang kembali, pada Kamis, di mana para anggota parlemen akan berupaya menunaikan tugas mereka sehari-hari kurang dari 24 jam setelah serangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News