medcom.id, Roma: Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dikabarkan akan menyerahkan surat pengunduran diri pada Jumat 9 Desember.
Renzi memutuskan mengundurkan diri setelah kekalahan dalam referendum perubahan konstitusi. Segera setelah hasil pasti referendum keluar, Renzi mengumumkan tidak akan menjadi PM Italia.
Senin 5 Desember Renzi mengumumkan pengunduran dirinya. Tetapi Presiden Sergio Mattarella memintanya untuk tetap bertahan hingga anggaran 2017 diloloskan pada Rabu.
Menurut sumber dalam parlemen menyebutkan, tidak diketahui apakah Renzi menunda pengunduran diri untuk mengotorisasi tindakan menyelamatkan Banca Monte dei Paschi di Siena.
"Yang jelas, pengunduran Renzi diperkirakan akan diserahkan pada Jumat," ujar sumber itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (7/12/2016).
PM Renzi dianggap mempertaruhkan kariernya setelah melangsungkan referendum perubahan konstitusi. Saat itu, Renzi menyebutkan akan mundur dari jabatannya jika tidak mendapatkan dukungan untuk melakukan perubahan konstitusi.
Presiden Mattarella diyakini akan menunjuk seorang yang menjadi memimpin pemerintahan untuk sementara. Sedangkan percepatan pemilu bisa dilakukan 2017 mendatang.
Kekalahan Renzi menjadi anugerah bagi pemimpin partai opisisi, Five Star Movement, Beppe Grillo. Sebelumnya Grillo mendesak agar dilakukan referendum "Italeave", yang memilih apakah Negeri Pizza akan meninggalkan Euro sebagai mata uang mereka.
Bagi mereka yang khawatir kejadian Brexit kembali terulang, dukungan besar terhadap Grillo tentunya menimbulkan kekhawatiran. Tetapi efek yang terasa langsung bagi Italia adalah, kesulitan bagi mereka untuk mengajukan pinjaman yang dibutuhkan untuk permodalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
