Vladimir Putin. (SERGEI GUNEYEV/Sputnik/AFP via Getty Images)
Vladimir Putin. (SERGEI GUNEYEV/Sputnik/AFP via Getty Images)

Rusia Sebut Sedang Awasi dengan Cermat Klaim Trump atas Greenland

Riza Aslam Khaeron • 10 Januari 2025 14:47
Moskow: Kremlin pada 9 Januari 2026 menyatakan bahwa Rusia dengan cermat mengamati situasi setelah presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan kontroversial tentang kemungkinan pengambilalihan Greenland dari Denmark.
 
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menegaskan bahwa Arktik adalah bagian dari “zona kepentingan nasional dan strategis” Rusia, dan menekankan pentingnya menjaga perdamaian serta stabilitas di kawasan tersebut.
 
Trump sebelumnya menyatakan bahwa Amerika Serikat memerlukan Greenland untuk “keperluan keamanan ekonomi” dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan ekonomi atau militer untuk mengambil alih wilayah tersebut.

Pernyataan ini memicu kekhawatiran internasional, termasuk dari para pemimpin Eropa. Olaf Scholz, Kanselir Jerman, menyebut bahwa “batas wilayah tidak boleh diubah dengan paksa,” sementara Kaja Kallas, kepala urusan luar negeri Uni Eropa, menegaskan pentingnya menghormati integritas teritorial Greenland.
 
Dalam tanggapannya, Peskov menyatakan bahwa pernyataan Trump adalah urusan antara Amerika Serikat, Denmark, dan negara-negara terkait lainnya, tetapi Rusia tetap “memantau situasi yang agak dramatis ini.”
 
Ia juga menegaskan kehadiran Rusia di zona Arktik sebagai bagian dari kepentingan strategis negaranya. “Kami berada di zona Arktik dan akan terus hadir di sana,” katanya.
 
Kontroversi ini juga mendapat reaksi dari pejabat-pejabat lainnya. Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyebut komentar Trump sebagai sesuatu yang “berlebihan” tetapi mengakui intensitas retorika Trump sering kali tidak dapat diprediksi dan dapat menyebabkan ketidakstabilan.
 
Greenland, wilayah otonom Denmark, memiliki populasi sekitar 56.000 jiwa dan kaya akan sumber daya mineral yang belum dimanfaatkan.
 
Perdana Menteri Greenland, Mute Egede, telah mendorong kemerdekaan dari Denmark, tetapi ekonomi wilayah tersebut masih sangat bergantung pada subsidi dari pemerintah pusat Denmark.
 
Trump sebelumnya mengindikasikan rencana untuk memberlakukan tarif terhadap Denmark jika tawarannya untuk membeli Greenland ditolak, memperkuat retorikanya tentang pentingnya wilayah ini bagi kepentingan Amerika.
 
Sementara itu, Rusia tetap waspada terhadap dinamika yang berkembang di kawasan Arktik, mengingat wilayah ini menjadi titik strategis bagi eksplorasi mineral dan pengaruh geopolitik.
 
Baca Juga:
Alasan Trump Ingin Greenland, Salah Satunya untuk Lawan Rusia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan