Foto: Tech Crunch
Foto: Tech Crunch

Kejaksaan Prancis Akhirnya Menjelaskan Alasan Penangkapan CEO Telegram

Riza Aslam Khaeron • 27 Agustus 2024 10:20
Paris: Pavel Durov, CEO dan Pendiri Telegram ditangkap sebagai bagian dari investigasi kejahatan terkait pornografi anak, perdagangan narkoba, dan penipuan di platform, berdasarkan kejaksaan Prancis pada hari Senin, 26 Agustus 2024, dilansir dari ABC.
 
Dalam Pernyataan yang sama, Jaksa Prancis Laure Beccuau juga mengatakan Durov ditahan sebagai bagian dari investigasi oleh dinas kejahatan siber terhadap orang yang tidak dinamai yang dimulai pada 8 Juli.
 
Investigasi tersebut atas dugaan kejahatan-kejahatan meliputi menjalankan platform untuk transaksi illegal, pornografi anak, perdagangan narkoba, penolakan memberi informasi kepada pihak berwajib, pencucian uang, dan layanan kriptografi kepada penjahat, ujar pernyataan jaksa.
 
Baca Juga:
Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Prancis

Pernyataan tersebut berbeda dengan dugaan yang dilontarkan netizen terutama di media sosial (medsos) X yang menyatakan bahwa Durov ditangkap untuk "mengekang kebebasan berpendapat".

Salah satu tokoh masyarakat yang mengkritisi penangkapan Durov adalah CEO X Elon Musk, yang menyatakan bahwa "kebebasan berpendapat di Eropa diserang" dan memulai #FreePavel di akun medsosnya.
 
Hal tersebut ditentang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 26 Agustus di X, yang menyatakan bahwa penangkapan Durov dikarenakan investigasi hukum dan bukan alasan politik.
 
"Prancis sangat berkomitmen untuk kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, berinovasi, dan jiwa kewirausahaan"  Ujar Macron.
 
Pavel Durov ditangkap setelah mendarat Bandara Beauvais 80 km Utara dari Kota Prancis. Berdasarkan pernyataan Jaksa Beccuau, Durov akan ditahan sampai hari Rabu waktu Prancis.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan