Dikabarkan, Amerika Serikat (AS) melakukan negosiasi dengan Inggris selama kurang lebih 11 jam agar Inggris tak melepaskan kapal tersebut.
Dilansir dari Independent, Jumat 16 Agustus 2019, Mahkamah Agung Gibraltar akhirnya menyetujui pembebasan kapal tanker Iran yang telah ditahan sejak 4 Juli tersebut.
Namun, Gibraltar membantah bahwa tidak ada aplikasi permohonan pembatalan pembebasan kapal Iran dari AS ketika persidangan kemarin.
Baca: Iran Sita Kapal Tanker Inggris di Selat Hormuz
Grace 1, mengangkut 2,1 juta barel minyak mentah Iran yang diduga melanggar sanksi Uni Eropa saat mengirimkan minyak ke Suriah.
Penahanan Grace 1 membuat Iran juga menahan kapal tanker minyak berbendera Inggris, Stena Impero, yang hingga saat ini masih berada di bawah pengawasan Iran.
Disinyalir, pembebasan Grace 1 juga akan membuat Iran segera membebaskan Stena Impero.
Sementara itu, kapten Grace 1 yang merupakan warga negara India dan tiga awak kapal lainnya terlihat sudah bebas dari tahanan sejak kemarin pagi.
AS juga belum berkomentar terkait dengan pembebasan kapal ini serta negosiasi yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton pada awal pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News