Itu merupakan hasil jajak pendapat Odoxa untuk radio France Info, Jumat 10 Februari. Publik beropini, skandal dugaan "pekerjaan palsu" istrinya terus membebani kampanye Fillon.
Odoxa memperlihatkan bahwa tujuh dari 10 calon pemilih di Prancis menginginkan Fillon mundur.
Survei juga memperlihatkan bahwa 74 persen warga memiliki opini buruk terhadap mantan perdana menteri berusia 62 tahun itu. Bahkan survei Odoxa menunjukkan 53 persen dari pemilih sayap kanan menginginkan Fillon diganti capres lain.
Menurut Reuters, Fillon sudah minta maaf kepada rakyat Prancis atas ratusan ribu Euro uang wajib pajak yang dibayarkan kepada istrinya. Tapi ia membantah pekerjaan istrinya itu palsu.
Ia bersikeras tidak melakukan hal ilegal apa pun. Fillon juga berjanji melanjutkan kampanyenya, meskipun kehilangan posisinya sebagai favorit diambil alih saingan moderat, Emmanuel Macron
Fillon, yang dipilih sebagai capres dari Partai Republik pada November, berjuang agar dapat legitimasi penyelidikan resmi dalam skandal ini. Pilpres Prancis akan berlangsung pada April mendatang.
Kamis 9 Februari, survei lain menunjukkan popularitas Fillon merosot jauh ke peringkat 18 dari sebelumnya di angka 3. Sementara Emmanuel Macron masih menempati urutan pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News