Permintaan tersebut mendapat tanggapan beragam dari negara-negara Eropa tersebut.
Senin kemarin, Jerman berjanji unutk mengadili para militan tersebut. Namun, mereka memperingatkan pemulangan akan berlangsung sulit.
Sementara Prancis mengatakan tidak akan bertindak untuk saat ini atas permintaan Trump tersebut. Namun, mereka akan membawa kembali para militan, kasus per kasus.
“Jerman harus dapat memastikan penuntutan dimungkinkan bagi mereka,” kata Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, dikutip dari The Guardian, Selasa 19 Februari 2019.
Meski demikian, imbuh Leyen, bukti dan pernyataan saksi yang dibutuhkan akan sulit diperoleh di Suriah selama tidak ada perwakilan pemerintah di sana. Menurut Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, repatriasi akan sangat sulit dicapai tanpa informasi hukum yang tepat.
Beberapa negara Eropa yang memiliki kedutaan besar di Suriah atau Irak dan mempunyai perjanjian ekstradisi dapat memulangkan warganya. Namun, membuktikan identitas para militan dan mengumpulkan bukti terhadap mereka memang sangat sulit, bahkan hampir tidak mungkin.
Baca: Trump Dorong Inggris Pulangkan dan Adili Militan ISIS
Inggris mengatakan para militan dapat kembali hanya jika mereka mencari bantuan konsuler di Turki. Meski demikian, mereka menghadapi dilema, terutama menyangkut istri dan anak-anak.
Menteri Kehakiman Belgia, Koen Geens menyerukan solusi Eropa. Dia juga mendesak untuk melihat apa yang akan ditimbulkan, paling tidak dari sisi keamanan.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Kurdi dan dipimpin Amerika Serikat menahan ratusan tersangka militan asing ISIS, beserta istri dan anak-anak mereka. Saat ini, SDF tengah berjuang memerangi para militan ISIS yang tersisa di kantong daerah itu.
Pihak berwenang yang dipimpin Kurdi menggambarkan para tahanan sebagai bom waktu. Mereka menuturkan para pejuang dapat melarikan diri jika daerah otonomi yang dipimpin Kurdi diserang.
Akhir pekan kemarin, dalam akun Twitter, Trump meminta Inggris, Prancis, Jerman dan sekutu Eropa lainnya untuk mengambil kembali lebih dari 800 militan ISIS yang ditangkap di Suriah.
“AS tidak ingin menyaksikan para militan ISIS ini menembus Eropa,” pungkas Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News