Di bawah kesepakatan antara Serikat Pemadam Kebaran (FBU), Kepala Pemadam Kebakaran dan Pengusaha Pemadam Kebakaran, para petugas pemadam akan menanggapi keadaan darurat, sekaligus yang berhubungan dengan covid-19.
"Kami menghadapi krisis kesehatan masyarakat terparah dalam kehidupan kami. Wabah virus korona sekarang jadi darurat kemanusiaan dan petugas pemadam kebakaran ingin membantu masyarakat," kata Sekretaris Jenderal FBU Matt Wrack, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 27 Maret 2020.
Mat menyampaikan banyak yang takut kehilangan nyawa akibat wabah ini. Petugas pemadam kebakaran yang terbiasa dengan situasi mengerikan pun bersedia mengambil peran mengangkut jenazah korban covid-19.
Baca: Suhu Tubuh Melonjak, PM Inggris Boris Johnson Positif Covid-19
petugas pemadam kebakaran juga dapat mengendarai ambulans, membawa makanan, dan obat-obat ke pihak yang rentan.
Untuk mengatasi wabah ini, Inggris telah meminta puluhan ribu pensiunan dokter dan petugas kesehatan kembali bekerja. Sementara itu, ratusan ribu orang mengajukan diri membantu layanan kesehatan nasional.
Inggris awalnya mengambil pendekatan yang sangat sederhana terhadap krisis kesehatan terburuk tersebut. Namun, mereka mengubah taktik dengan menerapkan kontrol ketat setelah proyeksi menunjukkan seperempat juta warga Inggris dapat meninggal akibat virus ini.
Perdana Menteri Boris Johnson telah memerintahkan penguncian negara untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Lockdown ini melarang warga Inggris meninggalkan rumah mereka dengan alasan yang tidak penting.
Tercatat ada 578 orang di Inggris meninggal karena virus korona. Jumlah kasus positif untuk virus korona juga dikonfirmasi meningkat menjadi 11.658 orang.
Inggris merupakan negara ketujuh dengan tingkat penyebaran terparah di dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Italia, Spanyol, Iran, dan Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News