Ia menyebut kekaisaran Uni Eropa ini perlu dibangun dengan didasari aturan hukum. Ia menambahkan Eropa akan berbeda dari 'kekaisaran' seperti Amerika Serikat (AS) atau Tiongkok.
"Eropa seharusnya tidak perlu takut dalam menggunakan kekuatannya dan berubah menjadi kekaisaran perdamaian," ujar La Maire, seperti dikutip dari kantor berita Sputnik, Senin 12 November 2018.
La Maire menekankan bahwa "kekuatan" akan menjadi penentu di dunia masa mendatang. Ia menjelaskan bahwa kekuatan yang dimaksudnya adalah dalam bidang ekonomi, keuangan, moneter dan kebudayaan serta perkembangan teknologi.
Dalam wawancara itu, La Maire juga mendesak Eropa untuk menentang sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Iran. Ia juga berjanji akan membentuk semacam entitas khusus untuk membantu Uni Eropa dalam menghadapi imbas sanksi AS.
"Kita sebaiknya mengatakan kepada AS dengan tegas: 'kami adalah kontinen berdaulat, dan kami sendiri yang akan memutuskan dengan siapa kami akan berdagang,'" sebut La Maire.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron pernah mewacanakan pembentukan "pasukan Eropa." Ia menekankan bahwa Uni Eropa tidak dapat terus bergantung pada perlindungan AS.
Macron merujuk pada keputusan terbaru AS dalam menarik diri dari perjanjian nuklir Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF). Ia menambahkan Eropa harus dapat melindungi diri dari berbagai negara seperti Tiongkok, Rusia dan "bahkan juga AS."
Baca: Trump dan Macron 'Berdamai' usai Sempat Bersitegang
Sejumlah negara anggota Uni Eropa, termasuk Prancis, berusaha membujuk AS agar tidak menjatuhkan kembali sanksi ekonomi kepada Iran. Washington menolaknya, dan membuat sejumlah perusahaan Eropa terancam terkena imbas dari sanksi.
Merespons keputusan AS, Uni Eropa meluncurkan program pengembangan sebuah mekanisme untuk melindungi sejumlah perusahaan di Benua Biru dari imbas buruk sanksi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News