Sejumlah wanita Rusia beserta anak-anak mereka berada di Pengadilan Kriminal Baghdad di Irak, 29 April 2018. (Foto: AFP/AMMAR KARIM)
Sejumlah wanita Rusia beserta anak-anak mereka berada di Pengadilan Kriminal Baghdad di Irak, 29 April 2018. (Foto: AFP/AMMAR KARIM)

Rusia Repatriasi 27 'Anak ISIS' dari Irak

Willy Haryono • 11 Februari 2019 09:12
Moskow: Sebanyak 27 anak-anak Rusia, di mana ibu mereka ditahan di Irak karena dugaan terlibat kelompok militan Islamic State (ISIS), telah dipulangkan ke Negeri Beruang Merah, Minggu 10 Februari 2019.
 
Menurut laporan juru bicara Kementerian Urusan Darurat Rusia, seperti dikutip dari kantor berita TASS, 27 bocah itu mendarat di Bandara Ramenskoye di dekat Moskow pada malam hari.
 
"Dua puluh tujuh anak-anak telah direpatriasi dari Baghdad," ucap pernyataan resmi Kemenlu Rusia. Desember tahun lalu, 30 anak-anak Rusia yang orang tua mereka terlibat ISIS juga sudah dipulangkan ke Moskow.

Ayah dari puluhan anak-anak itu dilaporkan telah tewas terbunuh dalam pertempuran antara ISIS dengan pasukan Irak tiga tahun terakhir. Anna Kuznetsova, utusan Rusia untuk hak anak-anak, mengonfirmasi laporan tersebut.
 
Dia mengatakan 27 anak berusia antara 4 hingga 13 tahun berasal dari 10 wilayah berbeda di Rusia.
 
ISIS merebut banyak wilayah di Irak dalam sebuah operasi masif pada 2014. Irak kemudian memerangi mereka, dan mengklaim telah mengalahkan mayoritas militan ISIS pada Desember 2017.
 
Awal Januari, Kremlin mengumumkan bahwa 115 anak-anak Rusia berusia di bawah 10 tahun -- dengan delapan bocah berusia antara 11 dan 17 -- masih berada di Irak.
 
Hukum di Irak membolehkan tahanan untuk tetap bersama anaknya yang masih berusia tiga tahun ke bawah. Di atas usia itu, anak-anak tahanan harus tinggal bersama saudara atau pihak lain.
 
November 2018, Kheda Saratova -- penasihat untuk pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov -- mengestimasi ada sekitar 2.000 janda beserta anak-anak mereka dari para militan ISIS di Irak dan Suriah.
 
Dalam laporan agensi intelijen domestik FSB tahun lalu, hampir 4.500 warga Rusia telah pergi ke luar negeri untuk berperang "bersama grup teroris."
 
Baca: Turki Tahan Seorang Warga Rusia Terduga Militan ISIS
 
Lebih dari 300 orang, termasuk 100 wanita asing, telah divonis mati di Irak karena terkait ISIS. Sementara beberapa lainnya divonis penjara seumur hidup.
 
Sebagian besar dari mereka yang divonis adalah etnis Turks atau berasal dari beberapa negara pecahan Uni Soviet.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan