(Kiri ke kanan). Francois Fillon, Emmanuel Macron, Jean-Luc Melenchon, Marine Le Pen dan Benoit Hamon dalam debat perdana pilpres Prancis di Aubervilliers, 20 Maret 2017. (Foto: AFP/ELIOT BLONDET)
(Kiri ke kanan). Francois Fillon, Emmanuel Macron, Jean-Luc Melenchon, Marine Le Pen dan Benoit Hamon dalam debat perdana pilpres Prancis di Aubervilliers, 20 Maret 2017. (Foto: AFP/ELIOT BLONDET)

Debat Perdana Pilpres Prancis Diwarnai Saling Serang

Willy Haryono • 21 Maret 2017 12:15
medcom.id, Aubervilliers: Proposal Marine Le Pen untuk tidak menggunakan mata uang euro dan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Islam mendapat serangan tajam dari calon presiden favorit dalam debat perdana pemilihan umum, Senin 20 Maret 2017. 
 
Pilpres Prancis kali ini disebut-sebut sebagai yang paling tidak terduga dalam beberapa dekat terakhir. Sejumlah jajak mendapat menempatkan tokoh moderat Emmanuel Macron dan sayap kanan Marine Le Pen bersaing ketat di pilpres putaran pertama pada 23 April. 
 
Debat Perdana Pilpres Prancis Diwarnai Saling Serang
Emmanuel Macron. (Foto: AFP)

Sejumlah pihak menilai Macron yang akan mendapat banyak serangan dalam debat. Namun justru sebaliknya, Le Pen terus bersikap defensif dan menahan serangan dari Macron dan beberapa capres lainnya. 
 
Capres kontroversial Francois Fillon juga ikut menyerang, dengan mengatakan bahwa proposal Le Pen untuk menyingkirkan euro dan mengembalikan franc akan memicu "kekacauan ekonomi dan sosial."
 
"Anda tidak bisa begitu saja meninggalkan euro dan perlindungan yang diberikan Bank Sentral Eropa yang akan menghancurkan para nasabah," kata Fillon, yang memposisikan dirinya sebagai capres paling berpengalaman, seperti disitat AFP.
 
Le Pen, yang memuji terpilihnya Donald Trump di Amerika Serikat dan keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa, menuduh Fillon hanya bisa memainkan taktik menakut-nakuti. 
 
Baca: Seperti Trump, Le Pen Ingin Prioritaskan Kepentingan Prancis
 
"Itu namanya Proyek Ketakutan, Pak Fillon. Itu sudah pernah digunakan sebelum Brexit," tutur Le Pen, merujuk pada referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa. 
 
Memaparkan visinya untuk masa depan Prancis, Le Pen menuduh Jerman telah mendikte keseluruhan Eropa. "Saya tidak mau menjadi wakil dari (Kanselir Angela) Merkel," ungkap dia. 
 
Debat Perdana Pilpres Prancis Diwarnai Saling Serang
Marine Le Pen. (Foto: AFP)
 
Macron, mantan menteri ekonomi, mengkritik Le Pen dengan mengatakan bahwa "semua yang mengatakan Brexit akan menjadi keputusan mengagumkan, saat ini melarikan diri dan bersembunyi."
 
Merespons serangan Macron, Le Pen menuduh bankir Rothschild itu tidak memiliki sikap dan berusaha menjadi apapun demi meraih suara warga. "Anda tidak pernah ada di satu sisi atau pihak manapun," tuding Le Pen.
 
Warga Prancis akan memberikan hak suara mereka pada 23 April dan 7 Mei. Masa kampanye resmi dimulai pada Sabtu pekan kemarin saat Dewan Konstitusi Prancis menetapkan sebelas kandidat yang memenuhi persyaratan. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan