ilustrasi artificial intelligence. Foto: Istimewa
ilustrasi artificial intelligence. Foto: Istimewa

Polisi Inggris Pakai AI untuk Bongkar Aksi Stalker, Begini Cara Kerjanya!

Annisa ayu artanti • 16 Mei 2025 19:22
Jakarta: Teknologi makin canggih, begitu pula cara polisi mengungkap kejahatan. Kepolisian Cheshire di Inggris jadi yang pertama memanfaatkan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) untuk membantu penyelidikan kasus penguntitan alias stalking.
 
Langkah ini jadi bagian dari terobosan baru untuk mendeteksi pola perilaku mencurigakan sejak awal, bahkan sebelum korban sadar dirinya sedang dikuntit.
 
"Kami memiliki komite etika dan pemeriksaan dan keseimbangan untuk memastikan algoritme bekerja sesuai dengan yang kami inginkan," kata Detektif Kepala Inspektur Danielle Knox yang memimpin unit khusus penguntitan dilansir BBC, Jumat, 16 Mei 2025.

Meski begitu, Knox menegaskan AI bukan pengganti petugas manusia. 
 
"AI tidak akan pernah menggantikan elemen manusia, namun akan meningkatkan apa yang saat ini dilakukan oleh para petugas," jelasnya.
 
Baca juga: Bisakah AI Merawat Orang yang Kita Cintai? Ini Kata Para Ahli!

Tak perlu tunggu lama, AI bisa identifikasi pelaku 

Selama ini, Unit Pengurangan Dampak Buruk (Harm Reduction Unit/HRU) Kepolisian Cheshire harus meninjau bukti secara manual untuk menangani 10 kasus penguntitan setiap hari. 
Sekarang, AI bisa langsung menganalisis laporan saat korban baru saja menelepon layanan darurat.
 
Algoritme ini dilatih dengan data dari HRU dan Suzy Lamplugh Trust agar bisa mengenali pola menguntit, meski kata "stalking" tidak disebutkan oleh korban. 
 
Canggihnya, sistem ini sedang dikembangkan bersama Universitas Warwick dan Universitas Leeds untuk memastikan teknologi ini tetap etis dan relevan secara hukum.

AI vs Detektif

Komisaris Polisi dan Kejahatan Cheshire, Dan Price, optimistis teknologi ini akan mempercepat proses penyelidikan. Ia bahkan mengajukan dana £300.000 dari Dana STAR (Science, Technology, Analysis and Research) Kepolisian untuk mengembangkan AI ini lebih jauh.
 
"Daripada tim yang terdiri dari orang-orang yang memilah-milah data, AI bisa mengidentifikasi pola dan membangun kasus pada tahap awal," ujar Price.
 
Ia menyebut teknologi AI yang telah digunakan di bagian Inggris lain terbukti 25 kali lebih efektif daripada seorang detektif.

Lebih banyak tersangka dijerat 

Saat ini, 75 persen kasus yang ditangani HRU berujung pada dakwaan. Price yakin angka ini bisa meningkat dengan bantuan AI.
 
“Teknologi ini akan menghasilkan lebih banyak dakwaan dan memberikan perlindungan yang lebih baik kepada para korban, lebih cepat,” ucap Price penuh harap.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan