"Seluruh bagian dari Inggris kini frustasi atas adanya penundaan itu," kata Corbyn, dikutip dari AFP, Jumat 12 April 2019.
Sementara itu, pemerintahan Perdana Menteri Theresa May menegaskan, persiapan akan terus dilakukan untuk membuat Brexit menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan.
Di bawah aturan Uni Eropa, Inggris harus tetap mengikuti pemilu Parlemen Eropa pada Mei mendatang. Jika tidak mau, Inggris harus angkat kaki dari Uni Eropa per 1 Juni tanpa kesepakatan apapun.
Baca: Brexit Diundur Lagi
"Saya sangat menyesali kondisi di mana kesepakatan yang saya tawarkan tidak disetujui oleh anggota parlemen. Saya tahu bahwa Inggris sedang frustasi," ujar May.
Perpanjangan waktu ini tampaknya tidak disetujui oleh Prancis. Presiden Emmanuel Macron, dalam rapat, menolak perpanjangan hingga Oktober tersebut. Ia menyarakankan, perpanjangan waktu seharusnya hanya beberapa pekan.
Namun, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan setuju dengan perpanjangan waktu ini dan juga usul Tusk. Sejumlah negara anggota seperti Austria dan Belgia juga mendukung perpanjangan waktu hingga Oktober 2019.
Kegagalan kesepakatan Brexit ini disebabkan kegagalan parlemen Inggris untuk mendukung kesepakatan yang ditandatangani May dan 27 pemimpin Uni Eropa lain pada Desember lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News