Dari 159 korban tewas, 86 di antaranya berada di kota bersejarah Amatrice. Wali KOta Amatrice melaporkan tiga per empat wilayahnya hancur, begitu juga dengan kota tetangganya, Accumoli.
Sejumlah orang di Amatrice dan kota lainnya di Italia diyakini masih terkubur reruntuhan bangunan.
Tim penolong menggunakan peralatan berat dan tangan kosong untuk menarik korban tewas dan mencari mereka yang masih selamat. Operasi pencarian akan terus dilakukan hingga malam hari.
Sorak sorai terjadi di desa Pescara del Tronto, saat bocah perempuan berumur delapan tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah. Korban telah terjebak selama lebih kurang 17 jam.
Sebelumnya, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengingatkan jumlah korban tewas dapat melonjak drastis karena besarnya intensitas gempa. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada tim penyelamat dan relawan yang berjuang sepanjang malam untuk mencari korban.
"Tidak akan ada keluarga yang ditelantarkan dalam musibah ini," tegas Renzi, yang berjanji akan menyelamatkan siapapun yang bisa diselamatkan.
.jpg)
Warga mencari korban selamat gempa Italia. (Foto: AFP)
Guncangan gempa terasa di seantero Italia, mulai dari Bologna di utara hingga ke Naples di selatan. Terdapat beberapa gempa susulan setelah guncangan utama terjadi.
Wilayah terparah terkena gempa adalah kota-kota kecil dan desa di area pegunungan, seperti Umbria, Lazio dan Le Marche.
Gempa besar terakhir yang melanda Italia terjadi pada 2009 silam di Kota L'Aquila. Gempa saat itu menyebabkan lebih dari 300 warga tewas.
Kehancuran akibat gempa L'Aquilia dianggap sebagai paling mematikan sejak gempa 1908. Saat itu gempa yang disertai tsunami menewaskan sekitar 80 ribu jiwa di wilayah Reggio Calabria dan Sisilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News