medcom.id, Perugia: Bukti kehancuran akibat gempa 6,2 Skala Richter (SR) di Italia mulai kelihatan. Jumlah korban tewas pun masih simpang siur, dengan beberapa kantor media menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 11 hingga 14 jiwa.
Gempa yang melanda pada Rabu 24 Agustus pukul 3.36 pagi waktu setempat itu menimbulkan kehancuran di beberapa kota. Wilayah yang terparah terkena imbas gempa antara lain Accumoli, Amatrice, Posta dan Arquata del Tronto.
(Baca: Gempa 6,4 SR Melanda Italia https://www.medcom.id/internasional/eropa/DkqJQ6eK-gempa-6-4-sr-melanda-italia).
"Kini matahari sudah muncul, kita bisa melihat situasi akibat gempa sangat parah lebih dari yang sudah diperkirakan," ujar Wali Kota Accumoli Stefano Petrucci, seperti dikutip Reuters, Rabu (24/8/2016).
"Kondisi saat ini sangat parah dengan bangunan runtuh, warga yang terjebak dalam runtuhan bangunan dan menunjukkan indikasi tidak ada yang selamat dari balik reruntuhan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan," lanjut Petrucci.

Seorang warga mencari tanda-tanda kehidupan di bawah runtuhan bangunan (Foto: AFP)

Seorang warga mencari tanda-tanda kehidupan di bawah runtuhan bangunan (Foto: AFP)
Sebelumnya Petrucci mengatakan bahwa satu keluarga dengan empat orang, terkubur di sebuah rumah yang runtuh. Dia mengindikasikan tidak ada yang selamat dalam insiden itu.
Polisi pun mengatakan dua orang diketahui tewas di Desa Pescara del Tronto. Dua mayat lain pun berhasil dikeluarkan dari puing-puing bangunan di Kota Amatrice.
"Tiga perempat dari kota saat ini sudah tidak ada lagi," tersebut Wali Kota Amatrice, Sergia Pirozzi.
"Tujuan kami saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga sebanyak mungkin. Ada suara-suara yang terdengar di balik reruntuhan. Kami harus menyelamatkan orang-orang di sana," imbuhnya.
Rumah sakit rusak parah akibat gempa
Seorang jurnalis Reuters melaporkan bahwa rumah sakit yang berada di Amatrice rusak berat akibat gempa. Akibatnya pasien yang berada di rumah sakit terpaksa dipindahkan keluar.
Proses perawatan terhadap pasien yang berada di rumah sakit pun dilakukan dengan alat yang masih tersisa. (Baca: Warga Terperangkap di Puing Usai Gempa Landa Italia https://www.medcom.id/internasional/eropa/MkMYpMmk-warga-terperangkap-di-puing-usai-gempa-landa-italia).
Sementara gempa juga tidak mempengaruhi pembangkit listrik Zaporizhia. Adapun gempa membuahkan kerusakan di tiga wilayah yakni, Umbria, Lazio dan Marche.

Regu penyelamat, keluarkan warga dari reruntuhan (Foto: Reuters)

Regu penyelamat, keluarkan warga dari reruntuhan (Foto: Reuters)
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa 6,2 SR. Gempa menghantam Kota Norcia yang berada di dalam wilayah Umbria.
Wali Kota Norcia, Nicola Alemanno mengatakan, tidak ada korban jiwa di kotanya. "Struktur rumah anti-gempa yang kami miliki membantu bertahan terhadap guncangan. Tidak ada warga yang menderita luka," pungkas Alemanno.
Empat gempa susulan terus melanda
The Italian earthquake institute (INGV) melaporkan 60 gempa susulan tercatat usai gempa 6,2 SR itu. Gempa susulan yang paling besar tercatat memiliki kekuatan 5,5 SR.
Pihak INGV pun terus memantau situasi yang terjadi saat ini. Mereka sadar bahwa Italia terletak di antara dua patahan dan menjadikannya sebagai negara Eropa yang paling aktif secara seismik.

Warga dihadapan sebuah bangunan yang hancur akibat gempa (Foto: AFP)

Warga dihadapan sebuah bangunan yang hancur akibat gempa (Foto: AFP)
Gempa besar terakhir yang melanda Italia terjadi pada 2009 silam di Kota L'Aquila. Gempa saat itu menyebabkan lebih dari 300 warga tewas.
Kehancuran akibat gempa L'Aquilia dianggap sebagai paling mematikan sejak gempa 1908. Saat itu gempa yang disertai tsunami menewaskan sekitar 80 ribu jiwa di wilayah Reggio Calabria dan Sisilia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News