medcom.id, Den Haag: Geert Wilders yang memimpin partai kebebasan atau PVV, kalah dalam pemilu parlemen Belanda. Atas kekalahannya, Wilders pun menegaskan siap untuk bekerja sama dengan pemerintah baru.
Wilders yang dikenal anti-Islam mengaku akan bekerja sama dengan pemerintah jika diminta.
"Saya masih ingin bekerja sama dengan pemerintah sebagai PVV, jika dimungkinkan," ujar Wilders, seperti dikutip, AFP, Kamis 16 Maret 2017.
"Tetapi jika hal tersebut tidak berhasil, kami akan mendukung kabinet di manapun dalam isu yang penting bagi kami," imbuhnya.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang memimpin partai VVD, memenangkan kursi parlemen hingga 31 kursi. Sementara PVV bersama dengan partai Christian Democratic Appeal (CDA) dan Partai Demokrasi D66, sama-sama meraih 19 kursi parlemen.
Total kursi dari partai yang melawan VVD jika digabungkan mencapai 69. Dari hal ini Rutte membutuhkan partai lain untuk mencapai ruara mayoritas 76 kursi.
Pembicaraan mengenai koalisi membentuk pemerintahan baru diperkirakan akan berjalan ketat dan prosesnya bisa berlangsung berbulan-bulan.
Rutte yang menguasai 40 kursi di parlemen yang akan diganti, bersumpah tidak akan bekerja sama lagi dengan Wilders. Hal ini disebabkan karena PVV menyebabkan koalisi sebelumnya runtuh.
"PVV bukan sebuah kelompok revolusioner," ujar pengamat dari Universitas Leiden, Geerten Waling.
"Rakyat umumnya tetap memilih politikus yang bertanggungjawab. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa PVV tidak kecil," imbuhnya.
Namun Rutte harus mengawasi tindakan dari Partai Buruh, -yang menjadi rekan dalam koalisi sebelumnya- yang kerap pamer kekuasaan. Dukungan untuk partai itu terus menguap dan diperkirakan kehilangan kursi parlemen menjadi hanya sembilan saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News