Sejumlah pakar menilai restorasi Notre Dame, yang dibangun selama lebih kurang satu abad sejak dimulai pada 1160, akan menghabiskan waktu bertahun-tahun, atau bahkan dekade.
Stephane Bern, seorang pakar Abad Pertengahan Prancis, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa rekonstruksi Notre Dame "minimal memakan waktu 10 hingga 20 tahun."
Audrey Azoulay, Direktur dari UNESCO -- agensi kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa -- mengatakan bahwa pemerintah Prancis perlu melindungi struktur batu dan kayu Notre Dame sesegera mungkin.
"Sekitar 28 hingga 48 jam ke depan ada momen-momen krusial bagi masa depan Notre Dame," sebut Azoulay.
Sebelumnya, miliarder asal Prancis Francois-Henri Pinault menyumbangkan dana EUR100 juta atau setara Rp1,5 triliun untuk merestorasi Notre Dame.
Dalam pernyataan resmi, CEO dari grup Kering itu mengatakan bahwa dana bantuan "untuk membangun kembali Notre Dame akan dibayarkan melalui perusahaan keluarga Pinault, Artemis."
Kering adalah grup yang membawahi sejumlah merek ternama seperti Gucci dan Yves Saint Laurent.
Berbagai kampanye penggalangan dana bermunculan di internet. Fondation du Patrimoine, yayasan yang dikenal sering mendanai sejumlah proyek warisan budaya Prancis, mengaku telah mengumpulkan sekitar USD2,3 juta atau setara Rp32 miliar.
Dalam situs penggalangan dana dartagnans.fr, dana untuk Notre Dame telah terkumpul USD61 ribu atau sekitar Rp800 juta.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier telah menyerukan upaya kolektif di benua Eropa untuk merestorasi Notre Dame. Ia berkata bahwa Notre Dame "bukan hanya bangunan luar biasa, tapi juga monumen khas Eropa."
Baca: Macron Bersumpah Bangun Kembali Notre Dame
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News