Brexit, atau Britain Exit, adalah istilah untuk keluarnya Inggris dari keanggotaan UE. Tenggat waktu terbaru bagi Inggris untuk mewujudkan Brexit adalah Oktober mendatang.
Satu dari sejumlah tokoh Partai Konservatif Inggris, Hunt mengaku telah berbicara dengan Merkel dalam acara peringatan D-Day.
"Dia bilang saat nanti ada PM baru Inggris, tentu saja kami (UE) ingin melihat solusi apapun yang kalian tawarkan," ujar Hunt, dikutip dari laman AFP, Minggu 9 Juni 2019.
"Saya sangat yakin jika kita melakukan pendekatan yang benar dalam hal ini, Eropa mau menegosiasikan ulang paket (perjanjian Brexit)," lanjut dia.
Hunt tidak secara spesifik merujuk pada perjanjian perpisahan, yang telah berulang kali ditekankan UE bahwa hal tersebut tidak dapat diubah.
PM May telah menyepakati paket perjanjian Brexit dengan UE tahun lalu, namun parlemen Inggris tiga kali menolaknya. Perbatasan Irlandia merupakan salah satu isu utama yang menghalangi terwujudnya perjanjian Brexit.
Sementara itu, PM May telah resmi mundur dari jabatan Ketua Partai Konservatif pada Jumat 7 Juni 2019. Pengunduran dirinya secara resmi memulai sebuah kontes untuk menggantikan posisi pemimpin partai.
Pengumuman mundur telah disampaikan PM May sejak bulan lalu, usai dirinya merasa gagal menghadirkan Brexit tepat waktu.
Meski mundur dari jabatan Partai Konservatif Inggris atau Tory, May akan tetap menjadi PM hingga pengganti dirinya telah ditetapkan.
Lima tokoh awal yang menyatakan niatnya untuk menggantikan PM May adalah Menlu Jeremy Hunt; Menteri Perkembangan Internasional Rory Stewart; Menteri Kesehatan Matt Hancock, mantan Menlu Inggris Boris Johnson; dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Pensiun Esther McVey.
Empat tokoh lainnya adalah mantan anggota kabinet Dominic Raab dan Andrea Leadsom; Menteri Muda Brexit James Cleverly; dan Mendagri Sajid Javid.
Baca: Menteri Inggris Menyesal Pernah Gunakan Kokain
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News