Sirene serangan udara terdengar di beberapa kota di Ukraina sejak Jumat kemarin, memaksa masyarakat setempat mencari perlindungan.
Di saat pasukan Rusia semakin mendekati Kiev, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya kini "telah mencapai titik balik strategis."
"Sulit untuk mengatakan berapa hari lagi kami dapat membebaskan negara ini, tapi kami pasti akan melakukannya," kata Zelensky dalam sebuah pesan video, dikutip dari Radio Free Europe, Sabtu, 12 Maret 2022.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa koridor kemanusiaan dari beberapa kota dan desa Ukraina, termasuk kota Mariupol, dapat dibuka hari ini agar warga sipil dapat mengungsi ke tempat aman.
"Saya berharap hari ini dapat berjalan baik, semua rute yang telah direncanakan dibuka, dan Rusia memenuhi tanggung jawabnya dalam menjamin gencatan senjata," tutur Vereshchuk.
Di Mariupol, gempuran tanpa henti telah menghambat beberapa upaya menyalurkan makanan dan minuman ke masyarakat setempat.
Berdasarkan keterangan kantor wali kota, korban tewas di kota Mariupol telah melewati 1.500 di hari ke-12 operasi militer Rusia. Gempuran tanpa henti memaksa otoritas Mariupol menggali kuburan massal untuk para korban.
Sementara itu, serangan di sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pekan ini telah memicu kemarahan internasional. Otoritas Ukraina juga menuduh Rusia merusak sebuah rumah sakit kanker dan beberapa bangunan permukiman di kota Mykolayiv.
Kepala rumah sakit, Maksim Beznosenko, mengatakan ada beberapa ratus pasien saat serangan terjadi. Beruntung, tidak ada korban tewas dalam serangan tersebut.
Baca: Wali Kota di Ukraina Diculik Usai Menentang Perintah Pasukan Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News