Dikutip dari Global News, ledakan terjadi di tambang TTK Amasra Muessese Mudurlugu di kota Amasra, provinsi Bartin, sekitar pukul 18.45 waktu setempat.
Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan bahwa ledakan diduga berasal dari gas mudah terbakar yang biasa ditemukan di tambang-tambang batu bara. Penyebab mengapa gas tersebut dapat memicu ledakan belum dapat dipastikan.
Suleyman Soylu, Menteri Dalam Negeri Turki yang ikut terjun ke lokasi kejadian, mengatakan bahwa ada 110 orang di dalam tambang saat ledakan terjadi. Ia mengatakan, sebagian besar pekerja berhasil melarikan diri usai ledakan, namun 49 lainnya terperangkap.
Soylu mengatakan beberapa dari 49 orang tersebut telah berhasil diselamatkan.
Kantor Pemerintah Provinsi Bartin mengatakan bahwa 25 orang tewas dalam ledakan di tambang Amasra. Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca melaporkan adanya 17 korban luka, 8 di antaranya sedang dirawat di unit perawatan intensif.
Sejumlah tim penyelamat telah dikerahkan ke lokasi, termasuk dari beberapa provinsi tetangga.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatalkan rencana lawatan ke kota Diyarbakir dan akan berkunjung ke Amasra untuk mengkoordinasikan operasi penyelamatan. Ia mengaku telah memerintahkan tiga jaksa untuk menginvestigasi ledakan di Amasra.
"Harapan kami angka kematian tidak akan bertambah lagi," sebut Erdogan.
Kantor berita DHA mengutip keterangan salah satu pekerja tambang, yang mengaku keluar dari lokasi kejadian tanpa dibantu petugas. Ia mengaku tidak dapat melihat apa-apa kala itu karena terhalang debu dan tanah.
DHA melaporkan, masyarakat sekitar beramai-ramai mendatangi lokasi tambang untuk mencari kolega atau teman mereka yang mungkin masih terperangkap.
Baca: Perusahaan SOMA Klaim Tambang di Turki Penuhi Standar Keamanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News