medcom.id, Soma: Perusahaan SOMA Komur Isletmeleri A.S. yang memiliki tambang batu bara di Soma, Turki, mengklaim kecelakaan pada Selasa (13/5/2014) terjadi walau pihaknya telah menerapkan standar keamanan tertinggi dan pengawasan konstan.
"Prioritas utama kami adalah mengeluarkan para pekerja agar mereka dapat kembali bertemu anggota keluarga tercinta," ucap perwakilan perusahaan seperti diwartakan AP.
Kementerian Tenaga Kerja dan Keamanan Sosial Turki menyebut tambang batu bara di Soma telah diperiksa sebanyak lima kali sejak 2012, termasuk yang terakhir pada Maret lalu. Dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya masalah keselamatan dan keamanan kerja.
Sejauh ini jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 205, sementara korban selamat 363. Menteri Energi Turki Taner Yildiz mengatakan terdapat 787 pekerja tambang saat kecelakaan terjadi. Itu artinya, masih ada sekitar 219 orang yang terperangkap di bawah tanah.
"Terkait operasi penyelamatan, saya dapat mengatakan bahwa harapan kami perlahan memudar," tutur Yildiz.
Sebanyak 57 orang dikonfirmasi sebagai korban luka. Sebelumnya Yildiz sempat mengatakan korban luka mencapai 80, dengan empat di antaranya dalam kondisi serius.
Kecelakaan terjadi saat para pekerja bersiap berganti shift. Korban tewas diperkirakan bertambah karena pekerja di shift pertama berkumpul bersama pekerja shift lainnya.
Ia juga mengatakan api berkobar di dalam tambang selama 18 jam setelah kejadian. Udara di tambang pun dipenuhi asap. sebagian besar kematian dikibatkan keracunan karbon monoksida.
Otoritas setempat menduga tragedi ini disebabkan oleh kerusakan sebuah alat pemasok daya.
medcom.id, Soma: Perusahaan SOMA Komur Isletmeleri A.S. yang memiliki tambang batu bara di Soma, Turki, mengklaim kecelakaan pada Selasa (13/5/2014) terjadi walau pihaknya telah menerapkan standar keamanan tertinggi dan pengawasan konstan.
"Prioritas utama kami adalah mengeluarkan para pekerja agar mereka dapat kembali bertemu anggota keluarga tercinta," ucap perwakilan perusahaan seperti diwartakan AP.
Kementerian Tenaga Kerja dan Keamanan Sosial Turki menyebut tambang batu bara di Soma telah diperiksa sebanyak lima kali sejak 2012, termasuk yang terakhir pada Maret lalu. Dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya masalah keselamatan dan keamanan kerja.
Sejauh ini jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 205, sementara korban selamat 363. Menteri Energi Turki Taner Yildiz mengatakan terdapat 787 pekerja tambang saat kecelakaan terjadi. Itu artinya, masih ada sekitar 219 orang yang terperangkap di bawah tanah.
"Terkait operasi penyelamatan, saya dapat mengatakan bahwa harapan kami perlahan memudar," tutur Yildiz.
Sebanyak 57 orang dikonfirmasi sebagai korban luka. Sebelumnya Yildiz sempat mengatakan korban luka mencapai 80, dengan empat di antaranya dalam kondisi serius.
Kecelakaan terjadi saat para pekerja bersiap berganti shift. Korban tewas diperkirakan bertambah karena pekerja di shift pertama berkumpul bersama pekerja shift lainnya.
Ia juga mengatakan api berkobar di dalam tambang selama 18 jam setelah kejadian. Udara di tambang pun dipenuhi asap. sebagian besar kematian dikibatkan keracunan karbon monoksida.
Otoritas setempat menduga tragedi ini disebabkan oleh kerusakan sebuah alat pemasok daya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
