Selama pidato di Kyiv pada 2 Januari 2023, Presiden Ukraina itu mengatakan, dia menerima informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan akan dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak Shahed buatan Iran.
"Kita harus memastikan -,dan kita akan melakukan segalanya untuk ini,- bahwa tujuan teroris ini gagal seperti yang lainnya," kata Zelensky seperti dikutip BBC, Selasa, 3 Januari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sekarang adalah saatnya semua orang yang terlibat dalam perlindungan langit harus sangat berhati-hati," sambung dia.
Baca juga: Zelensky Klaim Berhasil Tembak Jatuh 89 Drone Iran
Dia mengklaim bahwa Rusia bertujuan untuk 'menghabiskan' Ukraina melalui gelombang serangan drone yang berkelanjutan dan meminta mereka yang bertanggung jawab untuk melindungi langit agar waspada.
Sementara itu, Ukraina mengklaim melakukan serangan yang menewaskan 400 tentara Rusia di wilayah Donbas. Namun, hal tersebut dibantah Rusia, dan mengatakan hanya 63 tentara mereka yang tewas.
Kritikus Kremlin menuduh otoritas Rusia meremehkan kerugian di medan perang di Ukraina.
Blogger militer Rusia mengatakan beberapa ratus tentara bisa saja tewas akibat serangan di Makiivka. Mantan pemimpin separatis Rusia Igor Strelkov mengatakan dia menerima laporan tentang serangan itu sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada 1 Januari.
Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan drone ke Ukraina, menargetkan kota-kota dan pembangkit listrik di seluruh negeri selama tiga malam terakhir. Zelensky melaporkan, pertahanan udara Ukraina telah menembak jatuh lebih dari 80 drone buatan Iran pada awal tahun 2023.
Rusia telah menargetkan infrastruktur energi Ukraina selama beberapa bulan, menghancurkan pembangkit listrik dan meninggalkan jutaan orang tanpa listrik selama musim dingin di negara itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id