"Kecaman tersebut menjijikkan, dan bukan dibuat berdasarkan kenyataan. Kami akan terus menyerukan hal ini dengan sangat jelas," kata Jean-Pierre, dalam kutipan The National, Senin, 13 Desember 2022.
Ia memuji penanganan krisis kesehatan masyarakat oleh Fauci, termasuk selama pandemi Covid-19. Menurutnya, apa yang dituduhkan Elon Musk terhadap Fauci tidak didasarkan fakta.
Akhir pekan lemarin, Elon Musk menulis cuitan di Twitter yang memicu reaksi beragam. "Kata ganti saya adalah Prosecute / Fauci," tulis Elon Musk, merujuk pada seruan untuk menginvestigasi dan mendakwa Fauci terkait Covid-19.
Ketika tulisan itu menjadi viral, Elon Musk menuliskan twtter tambahan: "Kebenaran telah beresonansi."
Fauci, yang berencana pensiun pada Desember 2022 sebagai penasihat medis utama Presiden Joe Biden dan pejabat tinggi penyakit menular AS, telah menangani pertanyaan pelik seputar krisis kesehatan, mulai dari HIV/Aids hingga flu burung hingga Ebola.
Baca: Anthony Fauci Berencana Mundur Sebelum Akhir Masa Jabatan Biden
Ahli imunologi veteran ini telah menjabat sebagai penasihat tujuh presiden di AS, dimulai dengan Ronald Reagan dari Partai Republik, dan telah melayani publik selama lebih dari 50 tahun.
Tetapi penanganannya terhadap pandemi Covid-19 serta penilaiannya yang blak-blakan dari bahwa warga AS perlu mengubah perilaku mereka terkait pandemi memicu kecaman, terutama dari kubu sayap kanan di Negeri Paman Sam.
Fauci dinilai tidak becus dalam penanganan pandemi, yang disebut kubu sayap kanan dapat dilihat dari tingginya angka kematian Covid-19 -- tertinggi di dunia. Fauci mengaku pernah menghadapi beberapa ancaman pembunuhan terkait hal ini,
Selama pandemi, Fauci sempat mendapat kecaman dari presiden saat itu, Donald Trump, dan dari berbagai kalangan konservatif yang keberatan dengan berbagai langkah pencegahan Covid-19 seperti vaksinasi, menjaga jarak sosial dan memakai masker.
Partai Republik juga mengancam akan menyelidiki Fauci jika mereka berhasil menguasai Kongres dalam pemilihan paruh waktu. Dalam pemilu tersebut, Republik menguasai Dewan Perwakilan Rakyat, sementara Partai Demokrat mempertahankan kendali Senat. (Mustafidhotul Ummah)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News