Saluran televisi nasional Myanmar yang kini dikuasai militer melaporkan bahwa dubes Kyaw Zwar Minn ditarik pulang karena merilis pernyataan tidak sah.
Baca: Duta Besar Myanmar untuk Inggris Minta Aung San Suu Kyi Dibebaskan
Dalam pernyataannya pada Senin kemarin, Kyaw Zwar Minn menegaskan bahwa dirinya adalah seorang diplomat, sehingga wajar jika dirinya memiliki jalur diplomatik dalam menyelesaikan masalah kudeta di negaranya.
"Jawaban atas krisis saat ini hanya bisa didapat dari meja negosiasi," kata Kyaw Zwar Minn, dilansir dari laman Guardian pada Selasa, 9 Maret 2021.
Menyerukan pembebasan Suu Kyi, ia mengatakan bahwa "diplomasi adalah satu-satunya respons dan jawaban dari kebuntuan yang terjadi saat ini. Ia menegaskan penunjukannya sebagai dubes di Inggris bersifat sah "sesuai instruksi langsung dari Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi."
Kyaw Zwar Minn sudah menjadi Dubes Myanmar untuk Inggris sejak 2013. Senin kemarin, ia telah bertemu Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di London.
"Saya memuji keberanian dan patriotisme Duta Besar Myanmar Kyaw Zwar Minn dalam menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint, yang juga meminta agar hasil pemilu 2020 dihormati," tutur Raab.
"Junta militer harus mengakhiri aksi kekerasan brutal mereka dan segera memulihkan demokrasi," lanjutnya.
Selain untuk Inggris, Kyaw Zwar Minn juga ditugaskan sebagai perwakilan Myanmar untuk Denmark. Jeppe Kofod, Menlu Denmark, memuji keberaniaan Kyaw dalam menyuarakan pendapatnya.
Pekan kemarin, Kedubes Myanmar di Washington juga memberikan sinyal perlawanan terhadap junta militer, dengan mengeluarkan kecaman atas kematian puluhan demonstran di tangan pasukan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News