Selain itu, Vizcarra juga dituding telah terlibat kasus korupsi.
Vizcarra mengumumkan bahwa dirinya tidak akan berusaha melawan langkah kongres ini. Sejumlah pengamat menilai, langkah terbaru dari kongres ini cukup berisiko karena Viscarra merupakan tokoh populer di Peru.
Langkah melengserkan Vizcarra didukung 105 anggota kongres -- lebih dari 87 suara yang dibutuhkan untuk menyingkirkan seorang presiden di Peru. Sejumlah pihak menyebut, banyak anggota kongres memilih memakzulkan Viscarra karena beberapa sanak famili mereka meninggal akibat covid-19.
"Karena ketidakmampuan dia (Vizcarra), kami kehilangan ribuan warga," kata seorang anggota kongres bernama Robinson Gupioc, dilansir dari laman USA Today pada Selasa, 10 November 2020.
Sebelumnya, Vizcarra sempat selamat dari beberapa upaya pelengseran. Namun kali ini, Viscarra benar-benar didepak. Lengsernya Vizcarra dikhawatirkan akan semakin memperburuk situasi politik di Peru, terlebih saat pandemi covid-19 masih menjadi ancaman.
Selain mengenai covid-19, Vizcarra juga dituduh pernah menerima uang senilai lebih dari USD630 ribu sebagai ganti atas dua proyek konstruksi saat dirinya masih menjadi gubernur pada periode 2011-2014. Dugaan suap itu masih diselidiki.
"Hari ini, saya meninggalkan istana pemerintah," tutur Viscarra. "Hari ini, saya akan pulang ke rumah," sambungnya.
Menurut deretan penerus kekuasaan, kepala legislatif Peru akan menggantikan posisi Vizcarra. Jajaran kongres Peru menjadwalkan seremoni pelantikan presiden interim pada Selasa ini.
Baca: Peru Buka Machu Picchu untuk Seorang Turis Khusus
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News