Penangkapan Harry Lu Jianwang (61) dan Chen Jinping (59) adalah untuk pertama kalinya dengan dugaan kampanye oleh Tongkok untuk mendirikan pos polisi secara diam-diam di seluruh negara dunia.
"Kedua pria itu mendirikan kantor di Chinatown, Manhattan tahun lalu atas perintah Kementerian Keamanan Publik (MPS) cabang Fuzhou," kata jaksa penuntut federal di Brooklyn, Breon Peace, dilansir dari Digital Journal, Selasa, 18 April 2023.
Mereka, kata dia, seolah-olah menawarkan layanan seperti perpanjangan SIM Tiongkok.
"Namun sebenarnya tugas utama mereka adalah membantu melacak dan melecehkan buronan pembangkang dari Republik Rakyat Tiongkok (RRC)," ujar Wakil Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, Kementerian Kehakiman, David Newman.
Baca juga: Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan, Tiongkok: Kami Pantau!
"Mereka mendirikan pos terdepan yang konkret, kantor polisi yang tidak resmi di sini, di New York City, untuk memantau dan mengintimidasi para pembangkang dan pengkritik lain terhadap Tiongkok dalam salah satu komunitas diaspora paling bersemangat di Amerika Serikat," ungkapnya.
Memantau pembangkang
Kanada dan beberapa pemerintah Eropa telah menindak 'kantor polisi' serupa. Tahun lalu, kelompok hak asasi manusia Safeguard Defenders yang berbasis di Spanyol pertama kali mengungkap keberadaan pos-pos semacam itu di seluruh dunia.
Mereka sering beroperasi dengan sedikit atau tanpa indikasi mereka ada di sana, meskipun pejabat AS mengatakan, kantor Manhattan telah dikunjungi oleh pejabat dari konsulat Tiongkok di New York.
Menurut Safeguard Defenders, “kantor polisi” telah terlibat dalam menekan warga negara Tiongkok untuk pulang ke rumah untuk menghadapi tuntutan pidana.
Kanada telah mengidentifikasi dan menutup beberapa pos terdepan tidak resmi di Montreal dan di tempat lain.
Pada Oktober lalu, pihak berwenang Belanda mengatakan, mereka sedang menyelidiki laporan dua operasi polisi Tiongkok di Amsterdam dan Rotterdam.
Lu dan Chen didakwa bertindak sebagai agen pemerintah asing yang tidak terdaftar dan menghalangi karena menghancurkan bukti komunikasi mereka dengan pejabat Tiongkok.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News