Sekelompok polisi bersiaga di luar gedung Kedubes Meksiko di Quito, Ekuador, 6 April 2024. (Rodrigo BUENDIA / AFP)
Sekelompok polisi bersiaga di luar gedung Kedubes Meksiko di Quito, Ekuador, 6 April 2024. (Rodrigo BUENDIA / AFP)

Polisi Terobos Kedubes Meksiko di Quito, Nikaragua Putus Hubungan dengan Ekuador

Willy Haryono • 07 April 2024 11:35
Managua: Kepolisian Ekuador menerobos masuk ke Kedutaan Besar Meksiko di Quito dan menangkap eks Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang sedang mencari suaka politik.
 
Sebagai negara sahabat Meksiko, Nikaragua pun memutuskan "semua hubungan diplomatik" dengan Ekuador.
 
"Dalam menghadapi tindakan yang tidak biasa dan tercela, penolakan kami yang tegas dan tidak dapat dibatalkan berubah menjadi Keputusan Berdaulat untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dengan pemerintah Ekuador," kata pemerintahan Presiden Nikaragua Daniel Ortega dalam sebuah pernyataan, sehari setelah penggerebekan.

Operasi di Quito menyebabkan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Ekuador atas apa yang ia sebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan kedaulatan Meksiko."
 
Pernyataan tersebut mencatat bahwa Nikaragua telah menarik duta besarnya dari Quito pada 2020, setelah pemerintah Ekuador menarik dukungan untuk pendiri WikiLeaks Julian Assange dari Kedutaan Besar Ekuador di London, tempat ia mengungsi selama tujuh tahun.
 
"Solidaritas dan dukungan kami, dalam segala tindakan hukum yang mungkin timbul akibat hal ini, kepada Presiden dan Pemerintah Meksiko," ujar pernyataan pemerintah Nikaragua, mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 7 April 2024.
 
Sejumlah presiden dari negara di Amerika Latin dengan suara bulat menentang penggerebekan yang dilakukan polisi Ekuador di Kedutaan Besar Meksiko pada Jumat malam.
 
Presiden Chili Gabriel Boric menyuarakan dukungan untuk Lopez Obrador, seraya menyatakan "keprihatinan mendalam" tentang pelanggaran hak atas suaka, mengutip Konvensi Hubungan Diplomatik, yang berlaku sejak tahun 1961, yang menetapkan tempat misi (diplomatik) tidak dapat diganggu gugat dan tidak boleh dimasuki tanpa persetujuan."

Stabilitas Amerika Latin

Presiden Kolombia Gustavo Petro juga berbicara tentang krisis diplomatik antara Ekuador dan Meksiko, dengan mengatakan negaranya akan mendorong tindakan Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika yang mendukung Glas, yang telah berada di Kedutaan Besar Meksiko sejak 17 Desember dan yang mana "haknya atas suaka telah dilanggar dengan cara yang biadab."
 
Kementerian Luar Negeri Kolombia telah meminta Honduras, yang saat ini menjabat sebagai presiden sementara Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia, untuk mengadakan pertemuan luar biasa untuk mengatasi masalah ini.
 
Venezuela juga mengecam operasi pemerintah Ekuador di Kedutaan Besar Meksiko.
 
"Dengan kurangnya sikap rendah hati dan akal sehat di pihak pemerintah Ekuador, kami memperingatkan pemerintah di seluruh dunia tentang kemungkinan munculnya masa teror di Ekuador, di mana neofasisme sebagai ideologi ekstrem dan totaliter akan terwujud,” tambah pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
 
“Kami mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan terhadap tindakan tercela yang mengancam integritas dan stabilitas Amerika," lanjutnya.
 
Presiden Brasil, Honduras, Bolivia, dan Argentina semuanya menyatakan penyesalan atas keputusan pemerintah Ekuador.
 
Baca juga:  Mantan Wapres Ekuador Dapat Suaka Politik di Meksiko
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan