Sebuah sesi pertemuan berlangsung di gedung DK PBB di New York, AS. (AFP)
Sebuah sesi pertemuan berlangsung di gedung DK PBB di New York, AS. (AFP)

AS Dorong Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Pecah Kongsi dengan Israel?

Marcheilla Ariesta • 20 Februari 2024 14:06
New York: Amerika Serikat (AS) menyusun resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza. Gencatan senjata ini harus dilakukan sesegera mungkin.
 
Mereka juga menentang serangan darat Israel ke Kota Rafah di selatan Gaza.
 
"Dewan Keamanan harus menggarisbawahi dukungannya terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera, sekaligus mencabut semua hambatan terhadap penyediaan  bantuan kemanusiaan dalam skala besar di Gaza," kata rancangan tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 20 Februari 2024.

Rancangan AS juga memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan serangan darat di Rafah. “Dewan Keamanan harus menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilakukan, dalam situasi saat ini," tegas mereka.
 
Israel mengatakan pihaknya berencana untuk menyerbu Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza mencari perlindungan.
 
Rencana tersebut telah memicu kekhawatiran internasional bahwa tindakan tersebut akan membunuh sejumlah besar warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, yang berada di ambang kelaparan.
 
Aljazair, yang saat ini merupakan anggota Dewan Keamanan PBB dari negara Arab, mengajukan rancangan resolusi awal lebih dari dua minggu lalu. Mereka menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel di Gaza.
 
Rancangan resolusi Aljazair dijadwalkan akan dilakukan pemungutan suara pada Selasa.

Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield sebelumnya memberi isyarat bahwa hal itu akan diveto, dengan mengatakan hal itu dapat membahayakan “negosiasi sensitif” mengenai tawanan yang dibawa oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Israel ke Gaza pada 7 Oktober.
 
AS, Mesir, Israel dan Qatar telah mengadakan perundingan mengenai kemungkinan gencatan senjata Israel-Hamas dan pertukaran tawanan yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
 
Resolusi Washington ini tampaknya menunjukkan perubahan signifikan dalam kebijakan mereka. "Untuk pertama kalinya, AS mengusulkan kata gencatan senjata. … Hal ini penting karena Israel tidak menginginkan kata gencatan senjata dalam resolusi apa pun, dan kini ASlah yang mengusulkannya," kata jurnalis Al Jazeera, James Bays.
 
Sejak 7 Oktober, Washington berupaya melindungi sekutunya Israel dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto resolusi Dewan Keamanan. Namun mereka juga abstain sebanyak dua kali.
 
Hal ini memungkinkan dewan untuk mengadopsi resolusi yang bertujuan untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menyerukan jeda kemanusiaan yang mendesak dan berkepanjangan dalam pertempuran.
 
Belum jelas kapan atau apakah rancangan resolusi AS akan dilakukan melalui pemungutan suara.
 
Sebanyak 29.092 orang telah tewas dan 69.028 luka-luka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menurut pihak berwenang Palestina. Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.
 
Baca juga:  Dorong Proposal di DK PBB, AS Menentang Operasi Darat Israel ke Rafah
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan