Jaksa Pengadilan Serge Brammertz mengatakan sudah waktunya untuk menerima kebenaran. Ia meminta para pendukung Mladic untuk berhenti menyangkal peran pria itu dalam pembantaian di masa lalu.
"Mladic berada di antara penjahat perang paling terkenal dalam sejarah modern," kata Brammertz, dilansir dari AFP, Rabu, 9 Juni 2021.
Saat ini Mladic ditahan di Belanda, namun ia akan menjalani sisa hukumannya di negara yang belum diputuskan.
Kerabat para korban pembantaian Srebrenica berada di luar gedung pengadilan kriminal internasional untuk menyambut putusan terhadap Mladic. "Hari ini sangat bersejarah, tidak hanya bagi kami para ibu, tapi juga untuk seluruh Balkan, Eropa, dan dunia," ucap Munira Subasic.
Subasic kehilangan suami dan putranya yang kala itu masih berusia 16 tahun. Ia mengaku memiliki perasaan campur aduk setelah pengadilan menguatkan putusan terhadap Mladic.
Baca: Belanda Turut Bertanggung Jawab atas Pembantaian Srebrenica
Mladic adalah wajah militer dari trio brutal, yakni dirinya, mantan presiden Slobodan Milosevic dan bekas pemimpin Serbia Bosnia Radovan Karadzic. Ketiganya melakukan pembantaian setelah jatuhnya komunisme.
Karadzic saat ini menjalani hukuman seumur hidup, sedangkan Milosevic meninggal di Den Haag, Belanda, pada 2006.
Di memorial genosida dekat Srebrenica, sebuah layar raksasa menyiarkan kesaksian saksi menjelang vonis. Layar ditempatkan dekat barisan batu nisan putih tempat bersemayamnya sekitar 6.600 korban pembantaian Srebrenica.
"Alih-alih bergembira dengan cucu, saya datang untuk menangis di sini," kata Munevera Kabeljic, salah satu keluarga korban pembantaian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News