"Saya mengingat semua sahabat saya yang sudah tiada," kata Biden kepada awak media di 9/11 Memorial and Museum di New York City, Jumat 11 September. Ia dan istrinya menghadiri seremoni dalam mengenang semua korban serangan teror 9/11.
Menurut Biden, bukan perkara mudah bagi individu yang kehilangan seseorang dalam peristiwa 9/11 untuk datang ke memorial. Ia menilai peringatan seperti ini menyedihkan dan mengagumkan di waktu bersamaan.
"(Datang ke memorial) membawa Anda kembali ke momen saat hal itu terjadi, tak peduli sudah berapa lama peristiwa itu terjadi. Jadi, saya mengagumi semua keluarga yang datang hari ini," sebut Biden, dikutip dari laman NTD, Sabtu 12 September 2020.
Biden berbicara dengan beberapa keluarga korban dan juga sempat berdiskusi singkat dengan Gubernur New York Andrew Cuomo. Sejumlah pengunjung memorial mengabaikan aturan menjaga jarak sosial (social distancing) yang diterapkan di tengah pandemi virus korona (covid-19).
Dalam satu kesempatan, Biden berbicara dengan seorang perempuan lanjut usia yang duduk di kursi roda. Perempuan itu memegang foto anaknya yang meninggal dalam aksi teror 9/11 di usia 43 tahun.
Melihat foto tersebut, Biden berkata: "(Memorinya) akan selalu ada."
Sejumlah pejabat hadir dalam acara peringatan 9/11. Selain Cuomo, Biden juga berbicara singkat dengan pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer, Senator Kirsten Gillibrand, dan Wakil Presiden Mike Pence.
Dari New York, Biden pergi ke memorial lainnya, Flight 93 National Memorial di Shanksville, Pennsylvania. Di sana, ia meletakkan karangan bunga putih dan berbicara dengan sejumlah keluarga korban.
Sebelum Biden, Presiden AS Donald Trump sudah mengunjungi memorial tersebut, dan mengatakan kepada para pengunjung bahwa "Amerika Serikat tidak akan pernah lelah dalam memberantas para teroris yang mengancam masyarakat kita."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News