Pria itu, diidentifikasi sebagai George Washington de Oliveira Sousa, ditangkap pada Sabtu pekan kemarin atas tuduhan terorisme. Ia juga diketahui sebagai pendukung tokoh sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro.
Mengutip dari The New Arab, Senin, 26 Desember 2022, penangkapan dilakukan setelah sopir truk menemukan alat peledak pada Sabtu pagi di wilayah ibu kota, tepatnya di lokasi pelantikan Lula yang akan berlangsung pada 1 Januari lalu.
Meski ada upaya untuk mengaktifkan perangkat, bahan peledak itu tidak meledak, kata Robson Candido, delegasi umum polisi sipil Brasilia dalam konferensi pers, menurut laporan portal berita G1.
Oliveira Sousa mengaku kepada pihak berwenang bahwa bom itu adalah bagian dari rencananya untuk "memulai kekacauan" dan "mencegah pembentukan komunisme di Brasil," menurut pernyataan polisi sipil yang diterbitkan di media lokal.
Ia mengatakan gagasan itu dicetuskan pendukung Bolsonaro lainnya yang telah melakukan protes di luar markas tentara di Brasilia, menyerukan intervensi militer untuk mencegah Lula mengambil alih kekuasaan.
Rencana aksi serangan pada 1 Januari nanti, kata Oliveira Sousa kepada polisi, adalah menempatkan setidaknya dua bahan peledak di lokasi strategis, dengan tujuan untuk memulai "deklarasi keadaan pengepungan di negara itu." Setelah itu, ia berencana "memprovokasi intervensi oleh angkatan bersenjata," menurut laporan surat kabar Folha de Sao Paulo.
Sebelumnya, sejumlah pendukung Bolsonaro memblokade jalan raya dan berdemonstrasi di depan barak tentara di seluruh negeri menyusul kemenangan Lula dalam pemilihan umum presiden 30 Oktober lalu.
Baca: Jair Bolsonaro Akhirnya Buka Suara Usai Kekalahan Pemilu Brasil
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id