Pria itu mengaku pernah membantu menyelamatkan Joe Biden saat presiden AS itu masih menjabat sebagai senator di pegunungan Afghanistan pada 2008.
"Tuan Presiden: Selamatkan saya dan keluarga. Jangan lupakan saya di sini," kata pria bernama Mohammed kepada Wall Street Journal, Rabu, 1 September 2021.
Mohammed mengatakan telah bekerja sebagai penerjemah untuk pasukan Lintas Udara ke-82 AS yang dikerahkan dari Lapangan Udara Bagram. Ia membantu menyelamatkan Biden dan rekan-rekannya, John Kerry dan Chuck Hagel, pada Februari 2008.
Saat itu, helikopter mereka harus melakukan pendaratan darurat di Afghanistan ketika terjadi badai salju.
Mohammed dan keluarga kini dilaporkan bersembunyi dari ancaman Taliban. Mantan penerjemah itu berusaha keluar dari Afghanistan selama bertahun-tahun, tetapi terhambat birokrasi.
Pria itu telah mengajukan Visa Imigran Khusus (SIV), sebuah program untuk mengevakuasi penerjemah yang membantu AS sejak 2001. Namun ia gagal menerima dokumen ketika kontraktor pertahanan tempatnya bekerja kehilangan catatan yang relevan.
Ia dan keluarganya termasuk di antara mitra lokal yang membantu AS dalam 20 tahun terakhir di Afghanistan.
Baca juga: Ini Dia Prajurit Terakhir AS yang Tinggalkan Afghanistan
Setelah seorang reporter Wall Street Journal membacakan pesan Mohammed ke Gedung Putih, juru bicara Jen Psaki merespons. Ia mengucapkan berterima kasih kepada Mohammed dan menekankan bahwa AS tetap berkomitmen untuk mengeluarkan semua warga Afghanistan yang pernah membantu Washington.
"Kami akan mengeluarkan Anda," kata Psaki.
Biden mengaku ingat atas insiden yang dimaksud Mohammed. Kala itu, ia sedang menjalani masa kampanye pemilihan umum 2008 sebagai pendamping Barack Obama.
Helikopter Biden kala itu tidak mendarat di daerah kekuasaan Taliban, tetapi juga tidak bisa dibilang sebagai wilayah yang aman.
Sehari sebelum kejadian, Lintas Udara ke-82 telah menewaskan hampir puluhan militan Taliban dalam pertempuran yang berjarak sekitar 10 mil dari lokasi, kata seorang tentara yang bertempur di sana pada saat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News