Negara-negara ASEAN sebelumnya telah menyepakati Lima Poin Konsensus terkait isu Myanmar, yang tujuan utamanya adalah membantu menyelesaikan konflik di negara tersebut.
"Situasi (di Myanmar) saat ini belum menunjukkan kemajuan signifikan," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan virtual kepada awak media di sela-sela Sidang ke-76 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Sabtu, 25 September 2021.
Menlu Retno menyebut, para mitra Indonesia yang ditemuinya di New York selalu bertanya mengenai perkembangan terakhir di Myanmar. Pertanyaan itu selalu dialamatkan ke Indonesia, negara tetangga Myanmar yang dinilai memainkan peran krusial di kawasan.
"Dari aspek politik, saya sampaikan bahwa Utusan Khusus ASEAN belum dapat menjalankan tugasnya karena beliau memerlukan akses untuk bertemu dengan semua pihak," tutur Menlu Retno.
"Di sisi kemanusiaan, bantuan kemanusiaan ASEAN sudah mulai dijalankan sejak pertengahan September 2021 melalui AHA Centre. Dan saya sampaikan, bantuan Indonesia kepada rakyat Myanmar, Insyaallah akan dikirim sebelum akhir September 2021," sambungnya.
Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar merupakan salah satu poin konsensus. Posisi ini telah dipercayakan kepada Menlu Brunei Darussalam Dato Erywan Pehin Yusof pada awal Agustus lalu.
Namun hingga kini, Utusan Khusus ASEAN belum dapat memediasi kubu-kubu bertikai di Myanmar karena belum mendapat akses. Padahal, militer Myanmar di bawah kepemimpinan Jenderal Min Aung Hlaing telah berkomitmen untuk mendukung konsensus ASEAN.
Baca: Indonesia Kembali Desak Pemberian Akses Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News