Roma: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menekankan kembali kepada Myanmar untuk memberikan akses kepada utusan khusus ASEAN. Hal ini disampaikan menlu kepada beberapa Menlu ASEAN di sela-sela pertemuan G20 pada 28 Juni.
Dalam beberapa pertemuan bilateral dengan menlu-menlu negara sahabat, Retno mengatakan ada keprihatinan mereka terhadap perkembangan di Myamar. Tetapi mereka tetap memberikan dukungan.
“Menlu India, Jepang, Spanyol, Italia dan Kanada, menekankan kembali dukungan terhadap upaya ASEAN untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politik saat ini,” ujar Menlu Retno dalam pernyataannya pada 29 Juni 2021.
“Yang diperlukan tentunya adalah komitmen Myanmar, untuk menindaklanjuti 5-Point Consensus, hasil dari ALM (ASEAN Leaders Meeting) yang di selenggarakan Jakarta, 24 April 2021 lalu,” tegasnya.
Dengan Menlu Brunei Darussalam dan Singapura, Menlu Retno membahas fokus utama saat ini, yaitu menyelesaikan penunjukkan Utusan Khusus ASEAN.
“Saya tekankan bagi Indonesia komitmen pemberian akses kepada Utusan Khusus merupakan hal utama yang diperlukan agar Utusan Khusus dapat menjalankan tugas dengan baik,” ungkap menlu.
“Tanpa akses terbuka kepada semua pihak maka akan sulit bagi Utusan Khusus menjalankan mandat yang diberikan yaitu melakukan mediasi dalam dialog yang inklusif,” imbuh menlu perempuan pertama Indonesia itu.
Sejak 1 Februari hingga saat ini Myanmar masih dilanda protes rakyat yang menentang kudeta militer terhadap kekuasaan sah Aung Sang Suu Kyi. Sikap represif junta militer telah menewaskan lebih dari 800 warga dan ribuan lainnya terluka.
Dalam beberapa pertemuan bilateral dengan menlu-menlu negara sahabat, Retno mengatakan ada keprihatinan mereka terhadap perkembangan di Myamar. Tetapi mereka tetap memberikan dukungan.
“Menlu India, Jepang, Spanyol, Italia dan Kanada, menekankan kembali dukungan terhadap upaya ASEAN untuk membantu Myanmar mengatasi krisis politik saat ini,” ujar Menlu Retno dalam pernyataannya pada 29 Juni 2021.
“Yang diperlukan tentunya adalah komitmen Myanmar, untuk menindaklanjuti 5-Point Consensus, hasil dari ALM (ASEAN Leaders Meeting) yang di selenggarakan Jakarta, 24 April 2021 lalu,” tegasnya.
Dengan Menlu Brunei Darussalam dan Singapura, Menlu Retno membahas fokus utama saat ini, yaitu menyelesaikan penunjukkan Utusan Khusus ASEAN.
“Saya tekankan bagi Indonesia komitmen pemberian akses kepada Utusan Khusus merupakan hal utama yang diperlukan agar Utusan Khusus dapat menjalankan tugas dengan baik,” ungkap menlu.
“Tanpa akses terbuka kepada semua pihak maka akan sulit bagi Utusan Khusus menjalankan mandat yang diberikan yaitu melakukan mediasi dalam dialog yang inklusif,” imbuh menlu perempuan pertama Indonesia itu.
Sejak 1 Februari hingga saat ini Myanmar masih dilanda protes rakyat yang menentang kudeta militer terhadap kekuasaan sah Aung Sang Suu Kyi. Sikap represif junta militer telah menewaskan lebih dari 800 warga dan ribuan lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News