Korban jiwa pun berjatuhan, dengan totalnya sejauh ini mencapai sekitar 4,5 juta. Sejumlah pihak menilai, seharusnya angka total kasus dan kematian bisa lebih ditekan jika infrastruktur kesehatan global berfungsi dengan baik.
"Pandemi harus dijadikan momentum introspeksi ketidakmampuan dan ketidaksiapan dunia dalam menghadapi pandemi," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers virtual dari New York, Amerika Serikat.
"Harus diakui dunia tidak cukup memberikan perhatian baik dari sisi investasi waktu dan sumber daya dalam membangun infrastruktur kesehatan global yang lebih baik," sambungnya.
Pernyataan Indonesia sebagai infrastruktur global ini disampaikan Menlu Retno dalam Foreign Policy and Global Health Ministerial Meeting (FPGH), sebuah acara di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
Pertemuan dihadiri Indonesia, Afrika Selatan, Brazil, Norwegia, Perancis, Senegal dan Thailand yang merupakan anggota FPGH.
Dalam pertemuan, Menlu Retno menyampaikan tiga poin utama. Pertama, FPGH harus menjadi pendukung utama untuk mempromosikan kesetaraan akses vaksin bagi semua dan menolak diskriminasi vaksin.
"Kedua, saya menyampaikan bahwa penting sekali membangun infrastruktur kesehatan nasional yang lebih kuat," tutur Menlu Retno.
"Karena apa? Karena infrastruktur kesehatan nasional yang kuat akan menjadi modal dasar atau fondasi upaya membangun insfrastruktur kesehatan global," sambungnya.
Poin ketiga terkait dengan penguatan tata kelola kesehatan global, dalam hal ini adalah penguatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO dinilai harus menjadi organisasi terdepan dalam menghadapi ancaman-ancaman kesehatan global, termasuk kemungkinan adanya pandemi di masa mendatang.
"Saya juga menekankan pentingnya negara FPGH untuk mendukung perjanjian internasional baru mengenai pandemi (a new international treaty on pandemic) sebagai langkah strategis untuk memperkuat kerja sama guna mendeteksi serta mencegah pandemi di masa mendatang dan memastikan akses terhadap teknologi medis bagi negara berkembang," pungkasnya.
Baca: Indonesia Terus Galang Dukungan untuk Lawan Diskriminasi Vaksin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News